Ahad, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 9 Juli 2017 20:45 wib
3.881 views
Jerman Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Udara Incirlik Turki
BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Jerman pada hari Ahad (9/8/2017) mulai menarik pasukannya keluar dari sebuah pangkalan udara Turki di mana mereka telah mendukung operasi internasional melawan Islamic State (IS) menyusul sebuah perselisihan dengan Ankara mengenai akses, kata seorang jurubicara kementerian pertahanan Jerman.
Pengunduran diri dari basis Incirlik, yang disetujui parlemen Jerman bulan lalu, menandai sebuah langkah lebih lanjut dalam satu dari banyak perselisihan bilateral, mulai dari larangan tiba-tiba pasca-kudeta oleh Ankara hingga kampanye politik Turki di Jerman.
Jet tornado Jerman dijadwalkan beroperasi dari Incirlik setidaknya sampai akhir Juli sebagai bagian dari misi penyediaan pesawat pengintai untuk mendukung operasi koalisi pimpinan AS melawan IS di Irak dan Suriah.
Sementara itu, material yang diperlukan harus dipindahkan ke pangkalan udara baru di Yordania, di mana pesawat dijadwalkan akan dikirim pada bulan Oktober.
Sebuah refuder tanker udara Jerman meninggalkan Incirlik ke markas Jordan pada hari Ahad, juru bicara kementerian tersebut mengatakan kepada Reuters.
Seorang pejabat Turki mengkonfirmasi bahwa penarikan tersebut telah dimulai, dengan mengatakan bahwa menteri pertahanan Jerman telah menginformasikan kepada mitranya dari Turki mengenai tanggal penarikan ketika mereka bertemu selama pertemuan puncak NATO di Brussels.
Turki menolak mengizinkan anggota parlemen Jerman untuk melalukan apa yang mereka lihat sebagai kunjungan rutin ke pangkalan tersebut, dengan mengatakan bahwa Berlin perlu memperbaiki sikapnya terhadap Turki terlebih dahulu.
Jerman telah melarang beberapa politisi Turki melakukan kampanye di tanahnya untuk sebuah referendum untuk memberi Erdogan sapuan kekuatan baru
Ankara menanggapi dengan menuduh Berlin menggunakan taktik "Nazi" dan menyalakan kembali perselisihan mengenai Incirlik.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada hari Sabtu bahwa sebuah pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan telah mengungkapkan "perbedaan mendalam antara kedua sekutu NATO tersebut. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!