Jum'at, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Juli 2017 15:05 wib
12.960 views
Presiden Boneka Rusia Ramzan Kadyrov Sesumbar Siap Turun dari Jabatan untuk Lindungi Al-Aqsa
GROZNY, CHECHNYA (voa-islam.com) - Presuden Republik Chechen, Ramzan Kadyrov, sesumbar pada hari Kamis (27/7/2017) bahwa dia siap untuk turun dari jabatannya untuk melindungi Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
"Saran pribadi saya untuk mengesampingkan situasi konflik di sekitar situs suci Islam, Masjid al-Aqsa - adalah untuk menyerahkan semua hak untuk itu ke Yordania. Saya sendiri siap untuk melepaskan kekuasaan dan bertugas di lembaga yang menjamin keamanan tempat suci ini untuk semua situs Muslim. Menjadi seorang relawan dan melindungi Masjid al-Aqsa sepanjang sisa hidup saya," Kadyrov menulis di saluran telegram resminya pada hari Rabu, seperti dikutip oleh Tass News Agency.
Sesumbar Kadyrov datang pada hari yang sama dimana pihak berwenang Israel mengumumkan bahwa mereka menyingkirkan semua hambatan dari Masjid Al-Aqsa; secara tidak langsung, mengizinkan umat Islam untuk kembali shalat di tempat suci tersebut.
Meskipun membuka kembali situs suci tersebut, pihak berwenang Israel terus terlibat bentrok dengan orang-orang Palestina di luar Masjid Al-Aqsa, yang mengakibatkan lebih banyak pertumpahan darah di Yerusalem timur.
Sekilas Ramzan Kadyrov
Ramzan Akhmadovich Kadyrov (41) adalah Presiden pemerintah Federal Rusia, Republik Chechnya sejak 15 Februari 2007. Ia dilantik sebagai presiden Chechnya pada 6 April 2007 atas penunjukan Presiden Vladimir Putin.
Kadyrov, yang menjadi kepanjangan tangan Kremlin di wilayah itu, adalah mantan pemimpin pejuang Chechnya namun berkhianat kepada mujahidin dan kemudian dikenal dekat dengan pemerintahan Rusia.
Ia menggantikan Alu Alkhanov sebagai Presiden tak lama setelah ia mencapai usia 30 tahun, usia minimum untuk jabatan tersebut. Ia didukung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan dianugerahi medali Pahlawan Rusia, gelar kehormatan tertinggi Rusia, oleh Putin.
Sejak menjabat sebagai Presiden Chechnya ia seolah berusaha menggunakan diplomasi “bersahabat” pemerintahan pusat di Moskwa, seolah menutup mata ribuan korban para pejuang Chechnya selama ini. (st/ALN,AM)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!