Turki: Kami Mampu Penuhi Kebutuhan Sehari-hari Qatar

IZMIR, TURKI (voa-islam.com) - Turki mampu untuk terus memenuhi kebutuhan Qatar setelah negara-negara tetangga Arab pimpinan Saudi memboikotnya, menteri ekonomi mengatakan hari Kamis (3/8/2017).

"Kami dapat terus memenuhi kebutuhan Qatar tidak hanya dengan mambuat di sini [di Turki] dan mengirim produk jadi, tapi juga dengan memulai produksi di sini dan menyelesaikannya di Qatar, sehingga memenuhi semua kebutuhan sehari-hari mereka," kata Nihad Zibekji, Menteri Ekonomi Turki.

Pernyataan Zibekji dikeluarkan setelah dia meluncurkan sebuah acara dengan rekan Qatarnya, Sheikh Ahmed Bin Jassim Bin Mohammed Al-Thani.

Acara tersebut diberi judul "pertemuan bisnis bilateral Turki-Qatar" dan diselenggarakan di Izmir.

Perwakilan organisasi masyarakat sipil dan pengusaha dari kedua belah pihak menghadiri acara tersebut.

Sang menteri menambahkan bahwa "70 - 80 perusahaan Qatar dan 150 perusahaan dari seluruh Turki dan dari berbagai sektor hadir dalam acara tersebut."

Izmir terpilih sebagai pengiriman pesawat terbang dan kargo pertama yang membawa kebutuhan sehari-hari masyarakat Qatar diluncurkan dari provinsi yang sama.

Dia menjelaskan bahwa negaranya telah mengirim 221 kargo pesawat sejak 5 Juni, sekitar 60 di antaranya dan satu kapal persis dari Izmir ke Qatar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. (st/MeMo) 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pemukim Ilegal Yahudi Serang Tempat Tinggal Warga Palestina di Hebron
• Setelah Bertandang ke Saudi, Moqtada al-Sadr Minta Baghdad Bubarkan Milisi Syi'ah Hashd Al-Shaabi
• Israel Selesaikan Pembangunan Tembok Pemisah di Bukit Hebron
• Pasukan Yaman Dibantu AS dan UEA Serbu Afiliasi Al-Qaidah di Shabwa
• Amir Qatar Sebut Negaranya Lebih Kuat Setelah Diblokade Saudi CS
• Hamas Umumkan 7 Poin Rekonsiliasi dengan Otoritas Palestina dan Mahmoud Abbas
• Dengan 200 Kendaraan Ribuan Warga Suriah Berserta Pejuang HTS Tinggalkan Arsal Menuju Idlib
• Hekmatyar Sebut Jihad Taliban Melawan Pemerintah Afghanistan Tidak Sah dan Jahat