Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Agutus 2017 21:05 wib
5.881 views
Israel Akan Percepat Pembangunan Tembok Bawah Tanah Sedalam 40 Meter di Sekeliling Gaza
TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Seorang komandan militer Zionis Israel mengatakan bahwa rezim Tel Aviv akan mempercepat pembangunan tembok besar di sekitar Jalur Gaza yang diblokade dalam upaya mencegah terowongan ke wilayah-wilayah pendudukan.
"Dalam beberapa bulan mendatang, kami akan mempercepat pembangunan penghalang," Mayor Jenderal Eyal Zamir, kepala Komando Selatan Israel, mengatakan pada hari Kamis (10/8/2017).
Lebih lanjut dia berharap proyek ini akan selesai dalam dua tahun.
Tembok sepanjang 64 kilometer, yang terdiri dari papan beton dan sensor , akan mencapai kedalaman 40 meter di bawah tanah dan tinggi 6 meter di atasnya.
Proyek ini diperkirakan menghabiskan biaya sekitar tiga miliar shekel ($ 834 juta).
Tembok tersebut akan dipasang di tanah yang diduduki sejajar dengan pagar yang menyegel Gaza, menurut Menteri Konstruksi dan Perumahan Israel Yoav Galant.
Di tempat lain dalam sambutannya, Zamir memperingatkan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, yang menjalankan wilayah pesisir Palestina, melakukan usaha apa pun untuk menggagalkan pembangunan tembok tersebut.
"Jika Hamas memilih untuk berperang atas penghalang tersebut, akan menjadi alasan yang layak (bagi Israel) untuk berperang, tapi pembatasnya akan dibangun," kata komandan tersebut.
Lebih lanjut dia mencatat bahwa pasukan Israel telah memetakan dugaan tempat persembunyian pejuan Palestina di bawah situs-situs sipil Gaza yang mungkin akan diserang jika terjadi perang baru di wilaya pesisir pantai tersebut.
Setelah serangan Israel terakhir terhadap Gaza, Israel mengerti bahwa mereka harus menghasilkan solusi dan "ini (tembok) adalah solusinya," Zamir menyimpulkan.
Secara terpisah pada hari Kamis, media Israel melaporkan bahwa militer juga berencana untuk membangun penghalang bawah air di Laut Mediterania untuk mencegah infiltrasi yang mereka klaim dari Gaza ke wilayah yang diduduki.
Hamas menolak 'kebohongan' Israel
Sebagai tanggapan, juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, menolak klaim Israel, menyebutnya sebagai "kebohongan dan rekayasa yang bertujuan untuk merusak citra perlawanan Palestina dan membenarkan pembunuhan massal ribuan warga sipil Palestina".
Jalur Gaza telah berada di bawah pengepungan Israel sejak Juni 2007. Blokade tersebut telah menyebabkan penurunan standar hidup serta tingkat pengangguran dan kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tel Aviv telah melancarkan tiga perang di wilayah pesisir sejak 2008, termasuk serangan tahun 2014, yang menyebabkan lebih dari 2.200 orang Palestina tewas.
Israel mengklaim bahwa Hamas menggunakan terowongan Gaza untuk menyimpan senjata dan menyusup ke wilayah pendudukan.
Hamas, bagaimanapun, mengatakan bahwa terowongan bawah tanah dibutuhkan untuk mempertahankan Gaza melawan serangan Israel dan mentransfer pasokan penting, termasuk makanan dan bahan bakar, ke wilayah Palestina yang terkepung tersebut. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!