Aktivis Swedia Memulai Jalan Kaki selama Setahun Menuju Palestina

GOTENBURG, SWEDIA (voa-islam.com) - Seorang aktivis pro-Palestina Swedia pada tanggal 5 Agustus lalu memulai perjalanan sejauh 4.800 kilometer ke Palestina untuk meningkatkan kesadaran akan pendudukan Israel yang sedang berlangsung.

Seperti dilansir Middle East Monitor hari Rabu (16/8/2017) Benjamin Ladra memulai perjalanannya sebelas hari yang lalu dari kota Gothenburg di Swedia dan akan berjalan kaki melalui Jerman, Austria, Slovenia, Turki dan Siprus sebelum akhirnya menyeberang ke Palestina.

Dia akan melakukan seluruh perjalanan dengan bendera Palestina di punggungnya.

Jalan kaki tersebut telah direncanakan bertepatan dengan peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour tahun ini. Dalam video yang dirilis sebelum memulai perjalanannya, Ladra menjelaskan motivasinya untuk melakukan perjalanan dengan berjalan kaki.

Jalan kaki ini akan menyinari cahaya dan membawa perhatian pada situasi tersebut, dan semoga menginspirasi lebih banyak orang untuk melakukan sesuatu tentang pendudukan.

Ladra, yang biasa bekerja untuk Palang Merah, menarapkan perjalanannya akan memakan waktu satu tahun. Dia telah menerima banyak pesan dukungan dari aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia dan mempromosikan kampanyenya di media sosial dengan hashtag #WalkToPalestine. (st/MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• HRW Desak Pemerintah Somalia Selidiki Dugaan Pelanggaran Ham Mantan Wakil Pemimpin Al-Shabaab
• Pejuang Suriah Tembak Jatuh Jet Tempur Assad dekat Perbatasan Yordania, Tangkap Sang Pilot
• Israel Kembali Menahan Pemimpin Gerakan Islam Syaikh Raed Salah
• Militer Filipina Klaim Jumlah Pejuang Afiliasi IS di Marawi Tinggal Kurang dari 40 Orang
• Pejabat Afghanistan: Taliban Kuasai Distrik Ghormach di Provinsi Faryab
• 18 Tewas dalam Serangan 'Teroris' di Restoran Kelas Atas Turki di Ibukota Burkina Faso
• Mantan Wakil Pemimpin Al-Shabaab Menyerahkan Diri Kepada Pemerintah Somalia
• Selain UEA, Arab Saudi Juga Ternyata Berhasrat Agar Taliban Dirikan Kantor Politik di Negara Itu