Kamis, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Agutus 2017 20:52 wib
5.679 views
1 Tentara AS Tewas dalam Operasi yang Menargetkan Pejuang IS di Timur Afghanistan
KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Seorang tentara AS tewas dalam operasi yang menargetkan pejuang Islamic State (IS) di Afghanistan, kata para komandan pada hari Kamis (17/8/2017), yang merupakan pukulan terbaru terhadap pasukan Amerika di negara yang dilanda perang tersebut.
Kematian tersebut membawa jumlah tentara AS - yang seharusnya berada dalam peran non-tempur di Afghanistan - tewas dalam aksi di negara itu sejauh tahun ini menjadi 10, berdasarkan klaim resmi tentara. Jumlah ini lebih satu di atas penghitungan untuk keseluruhan tahun 2016.
"Seorang anggota layanan AS tewas akibat luka yang diderita pada hari Rabu dalam operasi bermitra dengan pasukan AS dan Afghanistan di Afghanistan Timur," kata militer Amerika Serikat-Afghanistan dalam sebuah pernyataan.
"Pasukan AS dan Afghanistan juga terluka dalam operasi yang bertujuan untuk mengurangi keberadaan Islamic State Irak dan Suriah-Khorasan di Afghanistan," katanya, merujuk pada afiliasi regional kelompok IS di negara itu. Tentara AS yang terluka kemudian dievakuasi untuk perawatan, pernyataan tersebut menambahkan.
Awal bulan ini dua tentara AS tewas di Kandahar ketika seorang pembom jibakuTaliban menabrakkan sebuah kendaraan yang penuh dengan bahan peledak ke dalam konvoi mereka.
Kematian tersebut terjadi saat Presiden Donald Trump mempertimbangkan untuk mengirim lebih banyak tentara ke Afghanistan untuk membantu mengalahkan Taliban yang bangkit kembali dan kehadiran IS yang meningkat.
Pasukan AS telah secara teratur menargetkan pejuang IS di Afghanistan sejak mereka memperoleh pijakan di bagian timur negara itu pada tahun 2015.
Beberapa pemimpin kelompok afiliasi IS Afghanistan tersebut dibunuh oleh AS dalam beberapa bulan terakhir, yang mengatakan ingin mengalahkan kelompok tersebut pada akhir tahun ini.
Pada bulan April, militer AS menjatuhkan apa yang disebut "Mother of All Bombs" di tempat persembunyian IS di sebuah kompleks terowongan dan bunker di provinsi Nangarhar timur, mengklaim menewaskan lebih dari 90 pejuang IS.
Pentagon mengatakan bahwa perangkat GBU-43 / B Massive Ordnance Air Blast adalah senjata non-nuklir terbesar yang pernah digunakan dalam pertempuran. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!