Rabu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Agutus 2017 16:35 wib
3.872 views
Pemerintahan Trump Putus Bantuan Keuangan untuk Mesir
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pemerintahan Trump telah memutuskan untuk memotong bantuan ke Mesir sebesar $ 95,7 juta dan menunda $ 195 juta lebih lanjut karena kegagalan rezimnya untuk membuat kemajuan dalam hak asasi manusia dan penghormatan terhadap norma-norma demokrasi.
Laporan tersebut berasal dari Reuters, mengutip dua sumber yang mengetahui masalah tersebut pada hari Selasa (22/82017).
Keputusan itu mencerminkan keinginan AS untuk melanjutkan kerja sama keamanan namun jg frustrasi dengan sikap Kairo mengenai kebebasan sipil, terutama sebuah undang-undang baru yang mengatur organisasi non-pemerintah yang secara luas dilihat sebagai bagian dari tindakan keras yang terus berlanjut terhadap perbedaan pendapat, kata sumber tersebut kepada Reuters dalam kondisi Anonimitas.
Juru bicara Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri tidak segera bersedia memberikan komentar, kata kantor berita tersebut.
Pejabat AS sangat tidak senang ketika Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Mei mengizinkan undang-undang LSM mulai berlaku.
Kelompok hak asasi manusia dan aktivis mengatakan bahwa undang-undang itu secara efektif melarang pekerjaan mereka dan membuat badan amal lebih sulit beroperasi.
Pejabat Mesir telah meyakinkan pejabat AS awal tahun ini bahwa undang-undang tersebut, yang membatasi aktivitas LSM terhadap pekerjaan pembangunan dan sosial dan memperkenalkan hukuman penjara hingga lima tahun karena ketidakpatuhan, tidak akan berlanjut, kata sumber tersebut kepada Reuters.
Tindakan keras brutal Berita tersebut akan menjadi pukulan besar bagi rezim Abdel Fattah al-Sisi, yang pertama kali berkuasa setelah melakukan kudeta militer terhadap presiden terpilih pertama di negara itu, Muhammad Mursi.
Mursi adalah seorang Islamis yang berafiliasi dengan kelompok Ikhwanul Muslim yang sekarang dilarang.
Sisi adalah pemimpin Arab pertama yang memberi ucapan selamat kepada Donald Trump atas kemenangan pemilihannya, dan telah merayu presiden AS yang kontroversial itu untuk menjalin hubungan khusus.
Meskipun demikian dan Trump memuji Sisi berulang kali, Mesir masih menjadi sasaran pemotongan bantuan, sebuah janji besar yang dibuat oleh Trump selama kampanye.
Sebulan setelah kudeta tahun 2013, pasukan keamanan Mesir membunuh lebih dari 1.000 orang yang telah berkumpul untuk mendukung Mursi di Alun-alun Rabaa al-Adawiya. Itu adalah pembunuhan terbesar demonstran dalam satu hari dalam sejarah baru-baru ini.
Sisi sejak itu telah melakukan tindakan keras dan brutal terhadap pembangkang politik, dengan sebanyak 60.000 tahanan politik mendekam di penjara-penjara Mesir. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!