Kamis, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Agutus 2017 19:00 wib
5.402 views
Serangan Jet Tempur AS Cegah Evakuasi Konvoi Pejuang IS dari Libanon Mencapai Timur Suriah
DEIR AL-ZOR, SURIAH (voa-islam.com) - Pesawat-pesawat tempur AS meluncurkan serangan udara di sebuah jalan dan jembatan di Suriah timur, untuk memblokir jalan pejuang Islamic State (IS) dan keluarga mereka yang dievakuasi dari Libanon ke perbatasan Irak.
Serangan tersebut menargetkan sebuah jembatan kecil dan jalan yang mengarah ke kota Al-Bukamal yang terletak di timur Suriah, dekat perbatasan Irak.
Jet-jet tempur dari koalisi pimpinan AS juga menghantam sekelompok pejuang IS yang sedang menuju untuk menemui konvoi tersebut, menyusul peringatan berulang-ulang dari Washington bahwa mereka tidak akan mentolerir mundurnya militan ke Suriah timur.
Kesepakatan evakuasi Serangan tersebut menyusul sebuah kesepakatan evakuasi yang terjadi antara Syi'ah Hizbullata Libanon dan IS, ketika para pejuang Islamic State meninggalkan sebuah daerah kantong di perbatasan Suriah-Libanon ke markas mereka si Deir Al-Zor.
Kesepakatan ini menyusul serangan yang dipimpin Syi'ah Hizbullata selama seminggu melawan IS di perbatasan Suriah dengan Ljbanon, dengan tentara Lebanon maju dari sisi lain perbatasan.
Setelah pertempuran singkat, pihak-pihak yang bertempur sepakat untuk mengevakuasi pejuang IS dari Libanon ke Suriah timur, meskipun ada penentangan dari oposisi Suriah, pemerintah AS dan Irak.
308 pejuang IS dan 331 warga sipil dalam konvoi sekarang terdampar di padang pasir, Reuters melaporkan, setelah terjadi serangan di jalan antara kota Suriah timur Hmaymah dan Albu Kamal, juru bicara koalisi Kolonel Ryan Dillon mengatakan.
"Untuk mencegah konvoi bergerak lebih jauh ke timur, kami menyusuri jalan dan menghancurkan sebuah jembatan kecil," katanya kepada AFP.
Serangan berikutnya menargetkan kendaraan "diidentifikasi dengan jelas sebagai IS" yang tampaknya mengarah dari Albu Kamal untuk menyambut konvoi tersebut.
"Jika mereka terus mencoba mengirim orang seperti itu, maka kami akan terus menyerang mereka, bisa jadi penghitungan berjalan," kata Dillon.
"IS adalah ancaman global, relokasi teroris dari satu tempat ke tempat lain untuk ditangani orang lain bukanlah solusi yang langgeng."
Konvoi tersebut sekarang mencari rute baru ke kota perbatasan, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan.
AS mengatakan bahwa pihaknya memantau kemajuan konvoi tersebut dan akan melakukan serangan lebih lanjut untuk mencegah bus mencapai tujuan mereka.
"Jika kita bisa menyerang mereka tanpa melukai warga sipil, maka kita akan melakukannya," klaim Dillon.
Ditanya apakah kehadiran warga sipil telah mendorong koalisi untuk mengebom jalan tersebut dan bukan konvoi itu sendiri, Dillon mengklaim kepada AFP bahwa mereka akan "konsisten" dengan protokol.
AS dan sekutu-sekutunya telah meluncurkan ratusan serangan udara terhadap IS sejak tahun 2014 dan mendukung pejuang Komunis Kurdi dan sekuler Arab dalam Tentara Demokratik Suriah (SDF) yang bertempur di Raqqa.
Koalisi tersebut juga membantu pasukan Irak yang telah mengalahkan IS di Mosul dan Tal Afar.
Marah
Pada hari Rabu, utusan presiden AS untuk koalisi anti-IS Brett McGurk mengirim sebuah tweet kemarahan saat berita tentang kesepakatan antara Syi'ah Hizbullata, rezim Suriah dan IS muncul.
"Teroris tidak dapat didamaikan #ISIS harus dibunuh di medan perang, bukan menyeberangi #Suriah ke perbatasan Irak tanpa # persetujuan Irak," dia mentweet. "@coalition kami akan membantu memastikan bahwa para teroris ini tidak akan pernah bisa masuk #Iraq atau melarikan diri dari sisa kekhalifahan mereka yang terus berkurang."
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi juga telah menggambarkan kesepakatan tersebut sebagai "tidak dapat diterima" dan sebuah "penghinaan terhadap rakyat Irak".
Pasukan Irak masih berjuang melawan sisa-sisa kehadiran IS di Tal Afar, sementara ibukota telah menjadi target pemboman jibaku IS. Pemimpin Syi'ah Hizbullata Hassan Nasrallat telah berusaha untuk mempertahankan kesepakatan tersebut.
"Kami memindahkan pejuang yang dikalahkan ini dari front di mana kita bertempur ke front lain di mana kita bertempur," katanya. "Pertarungan kami dan takdir kami adalah satu," kata Nasrallat, berbicara kepada para pejabat Irak.
Warga Libanon yang menentang Hizbullata juga telah menyuarakan kemarahan pada pejuang IS yang bepergian "dengan bus ber-AC" - beberapa di antaranya kemungkinan bertanggung jawab atas pembunuhan delapan tentara Libanon yang mayatnya ditemukan pekan ini.
Kesepakatan evakuasi tersebut dikatakan telah terjadi setelah pejuang IS menunjukkan pemerintah Libanon ke lokasi tentara yang dibunuh tersebut. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!