Palang Merah Turki Kirim Puluhan Ton Paket Bantuan Pangan ke Yaman

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki mengirimkan paket bantuan pangan ke Yaman, yang telah terkunci dalam perang sipil sejak tahun 2014 ketika pemberontak Syi'ah Houtsi menguasai sebagian besar negara tersebut, seorang pejabat mengatakan pada hari Ahad (1/10/2017).

Pejabat Red Vresent Turki Mehmet Sancar mengatakan kepada koresponden Anadolu Agency bahwa 37 ton tepung dan 1.500 paket bantuan makanan termasuk kebutuhan dasar seperti "nasi, minyak zaitun, gula dan pasta" dikirim ke orang-orang yang membutuhkan di distrik al-Mahwit Yaman.

Sancar mengatakan paket bantuan pangan tersebut merupakan bantuan kemanusiaan pertama yang sampai ke provinsi itu yang telah dikepung oleh pemberontak Syi'ah Houtsi dan pasukan yang setia kepada presiden terguling Presiden Ali Abdullah Saleh.

Dia mengatakan, paket bantuan pangan tersebut sampai kepada mereka yang membutuhkan di provinsi tersebut melalui pemerintah daerah al-Mahwit.

Pada tahun 2014, pemberontak Syi'ah Houtsi kaki tangan Iran menyerbu ibukota Sana'a dan bagian-bagian lain dari Yaman yang mayoritas Sunni, memaksa anggota pemerintah yang diakui secara internasional untuk sementara melarikan diri ke Arab Saudi.

Tahun berikutnya, Arab Saudi dan sekutu Arabnya meluncurkan kampanye udara besar yang ditujukan untuk membalikkan keuntungan militer pemberontak Syi'ah Houthi dan menopang pemerintah Yaman yang didukung oleh Saudi.

Perang Yaman telah menyebabkan bencana kemanusiaan di negara ini, di mana lebih dari dua juta orang mengungsi sementara sekitar 750.000 orang diduga terinfeksi kolera.

Turki melakukan proyek bantuan dan infrastruktur di negara yang dilanda konflik tersebut selama lebih dari dua tahun melalui kerja sama antara TIKA (Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki), Red Crescent Turki, Direktorat Urusan Agama Turki dan Yayasan Bantuan Kemanusiaan IHH. (st/MeMo) 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• SOHR: Islamic State (IS) Rebut Kembali Kota Al-Qaryatayn di Homs dari Pasukan Suriah
• Austria Mulai Berlakukan Undang-undang Larangan Burqa
• Erdogan Sebut Badan Mata-mata Israel Mossad Berperan dalam Referendum Kurdistan Irak
• Kelompok Biksu Radikal Intimidasi Pengungsi Rohingya di Sri Lanka
• Pria Saudi Ditangkap Setelah Mengancam Akan Membakar Pengemudi Wanita dan Mobilnya
• Hampir 9500 Pasukan Keamanan Syi'ah Irak Tewas Atau Terluka Dalam Pertempuran Merebut
• Lebih 60 Pengungsi Baru Rohingya Diyakini Tenggelam Saat Melarikan Diri dari Operasi Militer Myanmar
• Pengadilan Militer Libanon Vonis Mati Ulama Sunni Syaikh Ahmad Al-Assir