Pemimpin Jamaat-ul-Ahrar (JuA) Pakistan Gugur dalam Serangan Drone AS di Afghanistan

QUETTA, PAKISTAN (voa-islam.com) - Pemimpin Jamaat-ul-Ahrar (JuA) Pakistan, sebuah cabang dari kelompok pejuang Taliban, gugur dalam serangan pesawat tak berawak AS di negara tetangga Afghanistan.

Juru bicara JuA mengatakan pada hari Kamis (19/10/2017) bahwa Umar Khalid Khorasani gugur setelah menyerah akibat luka yang ia derita dalam serangan pesawat tak berawak AS.

Kepala Jamaat-ul-Ahrar Umar Khalid Khorasani, yang menderita luka serius dalam serangan drone AS baru-baru ini di provinsi Paktia, Afghanistan, meninggal akibat luka-lukanya pada Rabu malam, "kata Asad Mansoor, menambahkan," Sedikitnya sembilan rekan dekat Khorasani juga gugur dalam pemogokan tersebut.

Pada hari Senin, total 26 orang, termasuk beberapa anggota jaringan Haqqani yang terkenal, gugur dalam serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan wilayah kesukuan di sepanjang perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan.

Haqqani bersekutu dengan Taliban di Afghanistan sementara JuA terkait dengan Al-Qaidah dan merupakan cabang dari Taliban Pakistan.

JuA mengatakan bahwa kepemimpinan JuA tersebut akan segera bertemu untuk menunjuk seorang kepala baru untuk kelompok tersebut.

Sumber lain di dalam Taliban Pakistan mengatakan, bagaimanapun, bahwa Asad Afridi, seorang komandan senior JuA, telah ditunjuk untuk bertugas.

Kelompok tersebut telah berada di balik banyak serangan di Pakistan selama beberapa tahun terakhir.

Kelompok ini berjanji setia kepada Islamic State (IS) pada tahun 2014, namun menarik dukungannya untuk IS setahun kemudian dan tetap bersekutu dengan Taliban Pakistan, mitra Al-Qaidah.

Beberapa laporan intelijen baru-baru ini menunjukkan bahwa JuA dan IS telah bekerja sama di beberapa wilayah di Pakistan, termasuk di antaranya yang dihuni oleh penganut agama Syi'ah.

Keduanya mengklaim sebuah serangan terhadap sebuah rumah sakit yang menewaskan 73 orang di kota Quetta tahun lalu. (st/ptv) 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Hamas: Tidak Seorangpun yang Bisa Memaksa Kami Melucuti Senjata atau Mengakui Israel
• Seorang Warga Israel Divonis 5 Tahun Penjara Karena Bergabung dengan Islamic State (IS)
• Kementerian Pendidikan Maroko Larang Niqab di Sekolah
• Presiden Farmajo Bersumpah Tingkatkan Perang Melawan Al-Shabaab Setelah Pemboman di Mogadishu
• Pelaku Pemboman yang Menyebabkan Lebih 300 Orang di Mogadishu Mantan Tentara Somalia
• Komandan Senior Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran Tewas di Suriah
• Malacanang Desak Pejuang Islamic State (IS) yang Tersisa di Marawi Menyerahkan Diri
• HRW Sebut Hampir 300 Desa Muslim Rohingya Telah Dibakar di Rakhine Myanmar