Sabtu, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Oktober 2017 10:14 wib
6.868 views
Ismail Haniyeh Sebut Israel Berada di Balik Upaya Pembunuhan Gagal Kepala Keamanan Hamas
JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Pemimpin gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan bahwa rezim Zionis Israel berada di balik "upaya pembunuhan yang gagal" terhadap seorang pejabat senior Hamas di Jalur Gaza yang terkepung.
Ismail Haniyeh menyampaikan sambutannya saat mengunjungi Tawfiq Abu Na'im, direktur jenderal pasukan keamanan internal, di Rumah Sakit Dar al-Shifa di Kota Gaza, Jum'at (27/10/2017).
"Peradilan Palestina akan menghukum orang-orang yang melakukan serangan tersebut dan kami percaya bahwa rezim pendudukan Israel dan para pembantunya bertanggung jawab atas kejahatan mengerikan ini," kata pemimpin Hamas tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, Abu Na'im menderita luka setelah sebuah ledakan menghantam kendaraannya.
Ledakan itu dilaporkan terjadi setelah dia meninggalkan masjid Abu al-Hassan, di mana dia melakukan sholat Jum'at.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Hamas mengatakan mobilnya diledakkan di kamp pengungsi Nuseirat.
Beberapa orang lain juga terluka dalam serangan bom tersebut, tambahnya.
"Dinas keamanan segera memulai penyelidikan untuk mengetahui keadaan kejadian tersebut dan untuk menangkap pelaku," kata pernyataan tersebut lebih lanjut.
"Adalah salah untuk percaya bahwa kejahatan ini, siapa pun yang berada di belakang mereka, dapat membuat kita enggan untuk membebaskan tanah kita," kata Haniyeh di rumah sakit tersebut, menambahkan bahwa Zionis Israel tidak dapat menghancurkan persatuan orang-orang Palestina.
Dia juga meminta Perdana Menteri Palestina Rami al-Hamdallah untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk membawa pelaku serangan ke pengadilan.
Insiden tersebut terjadi sekitar dua pekan setelah Hamas dan rival mereka gerakan Fatah yang berbasis Tepi Barat, yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menandatangani sebuah kesepakatan persatuan sementara di ibukota Mesir, Kairo, di mana Hamas setuju untuk membubarkan komite administratifnya di Gaza untuk mengakhiri satu dekade perselisihan antara kedua belah pihak.
Fatah dan Hamas telah berselisih sejak kelompok yang berbasis di Jalur Gaza itu mendapat kemenangan telak dalam pemilihan parlemen tahun 2006. Hamas memerintah Jalur Gaza sementara Fatah telah mendirikan kantor di Tepi Barat.
Di tempat lain dalam sambutannya, Haniyeh meminta Abbas untuk mempercepat penyelesaian rekonsiliasi Palestina berdasarkan kesepakatan penting tersebut. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!