Ahad, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Oktober 2017 21:17 wib
10.070 views
Hampir 40 Tewas dalam Serangan Al-Shabaab di Sebuah Hotel di Mogadishu Somalia
MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Serangan kelompok pejuang Islam Al-Shabaab di sebuah hotel di Mogadishu berakhir pada hari Ahad (29/10/2017) setelah 29 orang tewas dalam pengepungan yang berlangsung hampir 12 jam, kata polisi.
Serangan tersebut sekali lagi membuktikan bahwa jihadis dapat melakukan serangan mematikan di jantung ibukota Somalia.
Pemboman kembar di Mogadishu dua pekan lalu menewaskan lebih dari 350 orang, serangan terburuk dalam sejarah negara tersebut.
Kelompok pejuang Islam Al-Shabaab menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut pada hari Sabtu.
Kelompok tersebut ingin menggulingkan pemerintah yang lemah dan didukung oleh PBB dan menerapkan bentuk hukum Islam yang ketat.
"Sejauh ini saya yakin 29 orang meninggal - jumlah korban tewas bisa meningkat," kata Abdullahi Nur, seorang perwira polisi kepada Reuters.
Sedikitnya 12 orang yang tewas adalah petugas polisi, kata Nur.
Seorang saksi Reuters melihat tujuh mayat terbaring di dalam hotel.
Tiga pejuang ditangkap hidup-hidup dan dua lainnya meledakkan diri setelah mereka ditembak, kata polisi.
Beberapa pejuang Al-Shabaab mungkin telah menyamar dan meloloskan diri dengan penduduk yang diselamatkan dari hotel, kata seorang perwira polisi.S erangan dimulai sekitar jam 5 sore.
Pada hari Sabtu saat sebuah bom mobil menabrak gerbang hotel Nasahablod Two, yang dekat dengan istana kepresidenan, dan menghancurkan pertahanan hotel.
Kemudian orang-orang bersenjata menyerbu gedung itu. Al-Shabaab mengatakan bahwa 40 orang telah terbunuh, termasuk tiga pejuangnya yang menyerbu hotel tersebut.
Pemerintah dan Al-Shabaab biasanya memberikan angka yang berbeda untuk korban dalam serangan tersebut.
Pemboman kembar di Mogadishu pada 14 Oktober menewaskan sedikitnya 358 orang, serangan terburuk dalam sejarah negara tersebut, memicu kemarahan nasional.
Al-Shabaab tidak menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, namun presiden Somalia Mohamed Farmajo menunjuk kelompok tersebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut meski tidak menyertai bukti. (st/MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!