AS Klaim Bunuh 40 Pejuang Al-Shabaab dan IS dalam Serangkaian Serangan di Somalia

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pentagon mengatakan pada hari Senin (13/11/2017) bahwa pasukan AS telah membunuh 40 pejuang Al-Shabaab dan Islamic State (IS) dalam serangkaian serangan di Somalia yang dimulai akhir pekan lalu.

Militer AS telah meluncurkan lima serangan sejak Kamis pada posisi-posisi jihadis di negara Tanduk Afrika itu, membunuh 36 anggota kelompok Al-Shabaab yang berafiliasi dengan Al-Qaidah dan empat dari kelompok afiliasi Islamic State (IS), kata Kolonel Rob Manning, seorang juru bicara.

"Berkoordinasi dengan pemerintah federal Somalia, pasukan AS melakukan lima serangan udara di Somalia melawan Al-Shabaab dan ISIS, dari tanggal 9 sampai 12 November, menyingkirkan lebih dari 40 teroris dari medan perang," klaim Manning.

Serangan tersebut dilakukan oleh Komando Afrika AS, dan menyusul dua serangan yang menghancurkan yang dikaitkan dengan pejuang Islam di Mogadishu yang menyebabkan sekitar 385 orang tewas bulan lalu.

Lonjakan operasi AS terjadi setelah Presiden Donald Trump pada bulan Maret melonggarkan kendala militer AS ntuk mengambil tindakan terhadap tersangka jihadis saat mereka menilai diperlukan, tanpa meminta persetujuan dari Gedung Putih yang spesifik.

Sepasang serangan drone AS yang menewaskan beberapa anggota IS pada 3 November menandai pertama kali pasukan Amerika menyerang kelompok pejuang Islamic State di Somalia. (st/AFP) 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Serangan Udara Rusia di Pasar Atareb Aleppo Tewaskan Sedikitnya 61 Warga Sipil Suriah
• Pejabat Fatah Sebut Yasser Arafat Tewas Diracun Seorang Dokter Gigi
• Turki Kirim Bantuan bagi Korban Gempa Iran-Irak
• Tentara Israel Tangkap Seorang Pemimpin Senior Jihad Islam Palestina
• PM Libanon Saad Hariri Bantah Ditahan di Arab Saudi
• Otoritas Kurdi Serahkan Wanita dan Anak Chechnya Keluarga Pejuang IS ke Rusia
• UNICEF: Yaman Dilanda Krisis Kemanusiaan Terbesar
• Irak Alami Kerugian Hingga 100 Milyar Dolar dalam Perang Lawan IS