Rabu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 15 November 2017 10:46 wib
6.731 views
Israel Ancam Yordania; Buka Kembali Kedutaan Atau Kekeringan!
TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Israel dilaporkan telah memberitahu Yordania bahwa mereka akan menghentikan proyek air dari Laut Merah ke Laut Mati jika Amman tidak mengizinkan kedutaan Israel dibuka kembali, kantor berita Middle East Monitor melaporkan hari Selasa (14/11/2017) mengutip media Israel.
Sumber-sumber yang dikutip oleh Israel 10 mengatakan bahwa pemerintah Benjamin Netanyahu telah meminta Yordania untuk mempertimbangkan kembali permintaannya untuk menginvestigasi perwira Israel yang membunuh dua warga Yordania di kedutaan Israel di Amman tiga bulan lalu.
Israel juga membekukan penandatanganan proyek air dan mengancam akan membekukan kanal Wadi Araba yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Mati, yang dapat menyebabkan Yordania mengalami "kehausan" karena tanahnya akan mengering, proyek-proyeknya berhenti.
Proyek Terusan Laut Mati adalah kepentingan bersama antara Amman, Ramallah dan Tel Aviv.
Ini mencakup penggalian saluran yang menghubungkan Laut Mati dengan Laut Merah.
Terusan ini juga dimaksudkan untuk menghasilkan tenaga air, yang dapat digunakan untuk mengoperasikan instalasi desalinasi, sehingga meningkatkan jumlah air minum dan air yang tersedia untuk pertanian.
Israel berusaha menggunakan langkah ini, yang digambarkan oleh media Israel sebagai "ancaman ekonomi" untuk menekan Yordania agar tidak mengaitkan pengadilan penjaga tersebut dengan pembukaan kedutaan besar, terutama karena baru-baru ini menolak permintaan Yordania untuk mengeluarkan tender.
Pembunuhan dua warga Jordania oleh seorang petugas keamanan Israel, yang juga merupakan agen mata-mata Shin Bet, di kedutaan Israel di pusat Amman membuat tegang hubungan kedua belah pihak.
Petugas keamanan di pusat serangan tersebut disambut hangat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat dia kembali ke Tel Aviv. Identitasnya tidak dipublikasikan. (st/MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!