Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 17 November 2017 20:17 wib
6.309 views
Israel Luncurkan Aplikasi Smartphone Penghancuran Masjid Al-Aqsa, Menggantinya dengan Kuil Suci
TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Sebuah pameran turis Israel telah meluncurkan sebuah aplikasi yang memungkinkan para pengunjung ke Yerusalem untuk secara virtual benar-benar menghancurkan Masjid Al-Aqsa dan menggantinya dengan sebuah kuil Yahudi.
Aplikasi smartphone ini merupakan bagian dari pameran yang didanai pemerintah yang berjudul "The Western Wall Experience".
Ketika aplikasi diarahkan ke kompleks masjid, itu membuat Dome of the Rock menghilang dan menggantinya dengan gambar sebuah kuil Yahudi.
Hal ini memungkinkan pengunjung untuk "berpose untuk foto suvenir" dalam sebuah lanskap imajiner dimana situs suci umat Islam telah hancur.
Aplikasi ini juga disponsori oleh kelompok Zionis Aish Hatorah, yang pendirinya Rabbi Steven Burg, men-tweet gambar tentang bagaimana kuil suci muncul di app.
Burg juga mantan direktur Simon Wiesenthal Center, sebuah kelompok lobi Israel berbasis di Los Angeles yang sedang membangun "Museum Toleransi" di atas salah satu pemakaman Muslim tertua di Yerusalem, yang diperkirakan akan dibuka pada tahun 2018.
Israel terus mengabadikan mitos keberadaan kuil Yahudi di lokasi Masjid Al-Aqsa, meski bukti arkeologisnya bertentangan.
Mereka telah menggunakan pencarian kuil yang disangka ada untuk membenarkan penggalian di bawah Masjid Al-Aqsa yang melemahkan fondasinya.
Kelompok-kelompok ekstrimis yang didanai pemerintah, seperti Gerakan Kuil Suci, telah membuat cetak biru terperinci dalam persiapan pembangunan kuil Yahudi.
Ratusan pemukim ilegal Yahudi secara teratur menyerbu kompleks Al-Aqsa dalam koordinasi dengan pasukan Israel, melakukan ritual dan berjanji untuk menghancurkan masjid tersebut, sementara jamaah Muslim ditinggalkan di luar.
Bulan lalu, Israel juga mengumumkan bahwa mereka akan mengikuti Amerika Serikat dan bersiap untuk meninggalkan badan budaya PBB UNESCO, setelah berkali-kali mengeluh mengenai resolusi yang diduga anti-Israel oleh organisasi tersebut.
UNESCO telah menyetujui hak Palestina untuk beberapa situs di wilayah pendudukan pada banyak kesempatan, dan tahun lalu memilih sebuah resolusi yang menolak adanya hubungan antara Masjid Al-Aqsa dan Yudaisme. (st/MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!