Rabu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 29 November 2017 07:47 wib
6.114 views
Cina Berencana Kirim Pasukan Militer ke Suriah untuk Bantu Rezim Assad
BEIJING, CINA (voa-islam.com) - Cina berencana mengirim pasukan ke Suriah untuk membantu pasukan Presiden Bashar Al-Assad, menurut Khaleej News.
Menurut sumber yang diinformasikan, langkah tersebut dilakukan saat China semakin khawatir dengan kehadiran mujahidin di wilayah Turkistan Timur, yang telah terlihat membantu kelompok pejuang oposisi di Suriah.
Pekan lalu, dalam sebuah pertemuan dengan Penasihat Presiden Suriah Bouthaina Shaaban, Menteri Luar Negeri China Wang Yi memuji upaya rezim teroris Assad dalam menangani pejuang dari Gerakan Islam Turkistan Timur.
Rezim Suriah juga mengklaim bahwa sekitar 5.000 pejuang asal Uighur, sebuah etnis minoritas Muslim yang pihak berwenang secara tradisional menuduh sebagai teroris, tiba di Suriah, secara ilegal melewati Asia Tenggara dan Turki.
Sumber tersebut mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Cina bermaksud untuk mengirim dua unit militer yang dikenal sebagai "Harimau Siberia" dan "Harimau Malam" dari Pasukan Khusus untuk membantu pasukan pemerintah Suriah.
Ini bukan kali pertama tentara Cina menyeberang ke Suriah.
Pada tahun 2015 rezim Suriah mengizinkan sekitar 5.000 tentara memasuki wilayahnya sebagai pasukan sekutu dan menempatkan mereka di wilayah Latakia Barat.
Penasehat militer Cina juga termasuk di antara penyebaran, serta aset angkatan laut dan udara.
Cina adalah satu dari lima hak pemegang hak veto Dewan Keamanan PBB dan, bersama dengan Rusia, telah menggunakan kekuatannya lebih dari satu kali untuk melindungi kepentingan rezim Suriah.
Dukungan Rusia telah memberi pemerintah keunggulan dalam perang saudara selama enam tahun, terutama karena pertempuran melawan Islamic State (IS) akan segera berakhir.
Lebih dari setengah juta orang diyakini terbunuh sejak 2011, sebagian besar oleh pemerintah Assad dan milisi Syi'ah asing bayaran yang menjadi sekutu.
Rezim tersebut juga menggunakan senjata kimia untuk melawan warga sipil dan mencegah bantuan kemanusiaan untuk menjangkau orang-orang yang terkena dampak di lapangan.
Pejabat PBB memperkirakan lebih lanjut bahwa sekitar sepuluh juta orang telah mengungsi akibat pertempuran tersebut. (st/MEE)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!