Sabtu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 9 Desember 2017 20:15 wib
4.385 views
Pakistan Ancam Tembak Jatuh Pesawat Tak Berawak AS
ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Di tengah keributan hubungan Washington-Islamabad, Pakistan telah memerintahkan angkatan udaranya untuk menembak jatuh pesawat tak berawak yang melanggar wilayah udara negara tersebut, termasuk militer AS, yang dianggap bertanggung jawab atas sejumlah besar kematian sipil di negara Asia tersebut.
"Kami tidak akan mengizinkan siapapun untuk melanggar wilayah udara kami.
Saya telah memerintahkan PAF (angkatan udara Pakistan) untuk menembak jatuh pesawat tak berawak, termasuk pesawat udara AS, jika mereka memasuki wilayah udara kami, melanggar kedaulatan negara dan integritas teritorial, "Kepala angkata udara Marshal Sohail mengatakan dalam sebuah pidato di Islamabad, Times of India melaporkan.
Perintah tersebut dilihat sebagai perputaran dari kebijakan sebelumnya angkatan udara Pakistan, yang mana biasa secara publik mengecam serangan pesawat tak berawak AS di tanahnya, namun tidak akan pernah mengancam untuk menembak mereka.
Pengumuman tersebut diumumkan dua pekan setelah serangan pesawat tak berawak AS menargetkan sebuah kompleks jihadis yang diduga berada di wilayah kesukuan Pakistan di dekat perbatasan Afghanistan, menewaskan sedikitnya tiga orang.
AS telah menggunakan pesawat tak berawak untuk melakukan penerbangan pengintaian dan serangan udara di Pakistan sejak Washington dan sekutu-sekutunya menyerang negara tetangga Afghanistan pada tahun 2001.
Menurut data Biro Investigasi Jurnalisme, ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS yang diklaim menargetkan target jihadis di Pakistan dan Afghanistan sejak 2004.
Islamabad mengecam serangan pesawat tak berawak AS di tanah Pakistan, menggambarkan mereka sebagai pelanggaran kedaulatan Pakistan.
Operasi pesawat tak berawak Washington juga sangat tidak populer di kalangan orang-orang Pakistan, yang telah mengadakan berbagai demonstrasi selama beberapa tahun terakhir menentang kematian sipil yang disebabkan oleh serangan udara semacam itu.
Aman lebih jauh mengenang sebuah insiden pelanggaran kepercayaan bersejarah mengenai serangkaian F-16 buatan AS yang dibayar oleh Pakistan, namun tidak pernah diterima.
Komandan angkatan udara Pakistan itu memuji kecakapan angkatan udara Pakistan, mengatakan pasukan mereka bersiap untuk mempertahankan kedaulatan negara tersebut.
Perintah terbaru itu muncul di tengah gesekan hubungan antara dua sekutu mengenai apa yang oleh Presiden AS Donald Trump sebut dukungan Islamabad untuk kelompok mujahidin. Pejabat di Islamabad telah dengan tegas menolak tuduhan tersebut.
Mereka mengatakan Pakistan telah berusaha keras untuk memerangi terorisme.
Trump secara kasar mengkritik Pakistan pada bulan Agustus saat dia mengumumkan strategi baru pemerintahannya untuk Afghanistan. Komentar presiden AS tersebut memicu kemarahan di kalangan pejabat dan publik Pakistan.
Perintah tersebut juga datang sepekan setelah kunjungan ke Pakistan oleh Menteri Pertahanan AS Jim mattis di mana dia mendesak mereka untuk "melipatgandakan" usaha mereka untuk menghancurkan jihadis yang dicurigai menggunakan negara tersebut sebagai basis untuk melakukan serangan di negara tetangga Afghanistan.
Mattis juga bertemu dengan pejabat tinggi dari militer Pakistan, termasuk panglima militer Jenderal Qamar Javed Bajwa dan Letnan Jenderal Naveed Mukhtar, kepala badan intelijen Inter-Services Intelligence (ISI) yang oleh pihak berwenang AS memiliki hubungan dengan pejuang Haqqani dan Taliban.
Seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, dikutip dalam laporan pers yang mengatakan bahwa percakapan Mattis "langsung" dan spesifik.
Dia menambahkan bahwa salah satu topik pembicaraan membuat Pakistan membantu membawa Taliban ke meja perundingan. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!