Senin, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Maret 2018 10:00 wib
3.521 views
Israel Klaim Hancurkan 'Kompleks Militer' Bawah Tanah Milik Hamas di Jalur Gaza
JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Militer Israel melakukan serangan udara Sabtu malam terhadap sasaran yang mereka klaim sebahai sebuah fasilitas bawah tanah Hamas di Jalur Gaza, kata mereka hari Ahad (18/3/2018).
Mereka mengklaim serangan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap alat peledak improvisasi (IED) yang diledakkan di dekat perbatasan utara Gaza dengan Israel, di mana ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian insiden yang menargetkan pasukan perbatasan Israel yang menjaga daerah kantong yang terkepung tersebut.
Tidak ada korban yang dilaporkan dalam operasi keduanya.
Faksi Palestina pada hari Ahad memperingatkan terhadap eskalasi agresi Israel di Gaza, karena khawatir bahwa ketegangan baru-baru ini dapat memicu episode konflik yang lain, Arab 48 melaporkan.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan kepada wartawan pada hari Ahad bahwa eskalasi Israel tidak akan "mencapai apa-apa" selain memberikan insentif kepada rakyat Palestina untuk "menantang dan menghadapi" pendudukan tersebut.
Dia menambahkan bahwa Israel harus mengakhiri pengepungan Gaza yang melumpuhkan.
Militer Israel mengatakan operasi untuk menghancurkan terowongan tersebut melibatkan teknologi baru yang telah diupayakan untuk mendeteksi mereka.
"Kebijakan kami adalah bertindak tegas terhadap upaya untuk menyakiti kita dan secara sistematis menghilangkan infrastruktur terowongan teror, dan kami akan terus melakukannya," Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Sebuah terowongan baru yang sedang dibangun oleh Hamas, gerakan Islam yang mengelola Jalur Gaza, digali untuk dihubungkan dengan yang lebih lama di selatan wilayah Palestina, menurut juru bicara militer Jonathan Conricus.
Terowongan baru tersebut belum sampai ke wilayah Israel dan berada dalam jarak beberapa ratus meter dari pagar perbatasan, dekat perlintasan barang-barang Kerem Shalom dan di daerah kota Rafah di Jalur Gaza, katanya.
Terowongan yang lebih lama itu "sebagian" mencapai wilayah Israel, namun telah ditemukan pada tahun 2014 dan terputus.
Menurut Conricus, pekerjaan Hamas baru-baru ini adalah upaya untuk menghubungkan dengan bagian terowongan yang lebih lama yang "mereka pikir masih bisa digunakan."
Israel telah memantau pekerjaan itu sebelum operasi tersebut, klaim Conricus.
Bahan yang tidak ditentukan disuntikkan untuk menggagalkan pekerjaan dan bahan peledak tidak digunakan, katanya, menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.
Pasukan Israel melakukan operasi dari sisi Israel dari pagar perbatasan, katanya.
Conricus juga tidak menjelaskan dengan lebih rinci apa yang dia katakan sebagai fasilitas bawah tanah yang terjadi dalam serangan udara di Jalur Gaza tengah. "Itu adalah komplek bawah tanah, kompleks militer," klaimnya.
Sabtu larut malam, sebuah alat peledak meledak di Jalur Gaza utara di dekat pagar perbatasan Israel, kata militer dalam sebuah pernyataan sebelumnya, tanpa ada korban jiwa yang dilaporkan.
Israel telah membalas sesegera mungkin setelah ledakan tersebut, dengan tank menghancurkan sebuah pos pengamatan Hamas.
Menurut sumber Palestina, tembakan tank melukai satu orang.
Dua perangkat peledak diledakkan pada hari Kamis di sepanjang perbatasan, yang telah memprovokasi serangan Israel ke posisi Hamas.
Pada tanggal 17 Februari, empat tentara Israel terluka oleh sebuah alat peledak improvisasi di perbatasan, yang memicu pembalasan militer yang intens.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut, namun Israel telah menganggap Hamas yang bertanggung jawab sebagai kekuatan de facto di daerah kantong Palestina tersebut.
Israel dan pejuang Palestina di Gaza telah bertempur dalam tiga perang sejak 2014.
Jalur tersebut berada di bawah blokade Israel selama sekitar satu dekade. (st/MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!