Selasa, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Maret 2018 07:36 wib
4.496 views
Mohammed Bin Salman Sebut Hanya Kematian yang Dapat Menghentikannya Memerintah Saudi
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman, yang telah merayu Barat dengan menjanjikan masyarakat yang lebih terbuka, mengatakan bahwa "hanya kematian" yang dapat menghentikannya dari memerintah atas Arab Saudi dalam sebuah wawancara pada malam kunjungannya ke Amerika Serikat, The New Arab melaporkan Senin (19/3/2018).
Laporan 60 menit itu adalah wawancara televisi AS pertama dengan Mohammed bin Salman sejak dia berkuasa dan memuji putra mahkota Saudi itu sebagai pelaksana reformasi "revolusioner".
"Hanya Tuhan yang tahu berapa lama seseorang akan hidup, jika seseorang akan hidup 50 tahun atau tidak, tapi jika semuanya berjalan dengan cara normal, maka itulah yang diharapkan," kata Mohammed bin Salman kepada CBS 'Norah O'Donnell.
Ketika ditanya apakah ada yang bisa menghentikannya, bin Salman menjawab: "hanya kematian".
Wawancara tersebut dilakukan hanya beberapa bulan setelah pangeran muda tersebut meluncurkan penggeledahan terhadap para bangsawan dan pemimpin bisnis Saudi terkemuka, yang membantu mengkonsolidasikan cengkeramannya pada kekuasaan dan mengumpulkan miliaran dana untuk pundi-pundi Saudi.
Ratusan tersangka yang ditawan dipenjara di sebuah penjara hotel mewah di Riyadh selama "pembersihan anti-korupsi" pada tokoh-tokoh Saudi yang berpengaruh yang dimulai pada bulan November. Mayoritas dibebaskan setelah setuju untuk menyerahkan "tebusan" sebesar $ 100 miliar.
Para tahanan - termasuk pejabat dan pengusaha Saudi - diduga mengalami penganiayaan fisik dan penyiksaan saat ditangkap, dengan laporan satu kematian, sebuah penyelidikan New York Times mengungkapkan.
Human Rights Watch menyamakan penangkapan massal tersebut dengan "pemerasan" dan mengatakan bahwa perlakuan sewenang-wenang tersebut merupakan "pukulan serius bagi klaim Mohammad bin Salman untuk menjadi seorang reformis modern."
Pemerintah Saudi membantah tuduhan penganiayaan fisik menyebutnya sebagai "sangat tidak benar".
"Apa yang kami lakukan di Arab Saudi sangat diperlukan" dan legal, kata bin Salman kepada CBS, mengacu pada pembersihan korupsi.
Bin Salman akan fokus terutama pada kepentingan bisnis selama kunjungan perdananya ke AS dalam kapasitas sebagai pemimpin de facto Saudi Arabia.
Tur dua setengah minggunya di AS - yang dimulai pada hari Selasa - termasuk pertemuan dengan berbagai tokoh terkemuka dari industri teknologi dan film. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!