Kamis, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Maret 2018 21:46 wib
4.608 views
Tersangka Utama Upaya Pembunuhan PM Palestina Tewas dalam Baku Tembak dengan Hamas
JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Tersangka utama dalam upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah 13 Maret lalu tewas pada hari Kamis (22/3/2018) dalam baku tembak dengan pasukan keamanan yang dikelola Hamas di Jalur Gaza tengah, menurut Kementerian Dalam Negeri Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan dua personel keamanan - bersama dengan tersangka kedua - telah tewas dalam baku tembak.
"Tersangka utama, Anas Abu Khoussa, tewas dalam baku tembak, sementara seorang kaki tangan, Abdul-Hadi al-Ashhab, meninggal akibat luka-luka setelah dirawat di rumah sakit," kata pernyataan itu, sambil menambahkan bahwa kaki tangan ketiga telah ditangkap.
Pernyataan itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa dua anggota layanan keamanan yang dikelola Hamas di Gaza - Ziad al-Hawajri dan Hammad Abu Sweirih - juga telah tewas.
Pada hari Rabu malam, Kementerian Dalam Negeri mengidentifikasi Anas Abu Khoussa sebagai tersangka utama dan menerbitkan fotonya. Kementerian itu juga mengatakan akan meluncurkan tindakan hukum terhadap pasukan dalam serangan itu.
Hamdallah dan konvoi kepala keamanan Palestina Majid Faraj diserang oleh bom pinggir jalan di Gaza pada 13 Maret. Mereka tidak terluka.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Senin menyalahkan Hamas atas ledakan itu. Pernyataannya mengancam upaya rekonsiliasi untuk mengakhiri keretakan satu dekade antara faksi Fatah dan kelompok Hamas yang dominan di Gaza.
Hamas telah mengumumkan hadiah $ 5.000 untuk siapa pun yang memberikan informasi tentang keberadaan para tersangka. Kementerian ini tidak memberikan rincian segera tentang motif yang dituduhkannya atau afiliasi dengan kelompok militan manapun.
Abbas, yang berbasis di Tepi Barat yang diduduki Israel, tidak memberikan bukti keterlibatan Hamas dalam upaya pembunuhan terhadap Hamdallah. Namun dia mengatakan dia tidak mempercayai Hamas untuk menyelidiki insiden itu dengan jujur dan bahwa ada "nol" kemajuan dalam rekonsiliasi yang ditengahi oleh orang Mesir. (st/ds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!