Selasa, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 3 April 2018 08:45 wib
3.938 views
Myanmar Rayu Suku Budha di Bangladesh untuk Pindah Tempati Tanah Muslim Rohingya di Rakhine
RAKHINE, MYANMAR (voa-islam.com) - Pihak berwenang Myanmar telah merayu puluhan keluarga suku yang sebagian besar beragama Buddha untuk menyeberangi perbatasan dan bermukim kembali di tanah yang ditinggalkan oleh Muslim Rohingya yang melarikan diri, kata para pejabat, Senin (2/4/2018).
Sekitar 50 keluarga dari bukit terpencil dan kawasan hutan di sisi Bangladesh, yang tertarik dengan tawaran tanah dan makanan gratis, telah pindah ke negara bagian Rakhine di Myanmar yang mayoritas Budha - tempat terjadinya penumpasan brutal oleh tentara mendorong ratusan ribu Muslim Rohingya melarikan diri .
Keluarga-keluarga dari suku Marma dan Mro telah meninggalkan rumah mereka di distrik perbukitan Bandarban, kata anggota dewan setempat Muing Swi Thwee kepada AFP.
Dia mengatakan 22 keluarga berangkat dari desa mereka di Hutan Suaka Sangu bulan lalu.
Keluarga-keluarga itu, yang sebagian besar beragama Buddha tetapi dengan beberapa orang Kristen, "dibujuk oleh Myanmar" ke Rakhine di mana mereka diberi tanah gratis, kewarganegaraan, dan makanan gratis selama lima tahun, kata Muing Swi Thwee.
"Mereka pergi ke sana untuk mengisi tanah yang ditinggalkan oleh Rohingya yang telah meninggalkan Burma (Myanmar). Mereka sangat miskin."
Hampir 700.000 orang Rohingya telah melarikan diri ke Rakhine untuk kamp-kamp di Bangladesh yang mayoritas Muslim sejak Myanmar Agustus lalu melancarkan tindakan keras yang oleh para pejabat AS dan Amerika Serikat digambarkan sebagai pembersihan etnis.
Kesepakatan untuk memulangkan Rohingya belum melihat satu pengungsi pun yang kembali. Para pemimpin Rohingya mengatakan para pengungsi tidak akan kembali kecuali mereka diizinkan kembali ke desa-desa mereka, banyak yang telah dibakar oleh pasukan keamanan, daripada ke kamp-kamp pemukiman sementara yang seharusnya sementara.
Dua pejabat pemerintah di wilayah itu mengkonfirmasi migrasi tersebut, mengatakan bahwa 55 keluarga suku telah pergi ke Myanmar.
"Mereka dibujuk oleh beberapa orang di Myanmar dengan imbalan rumah gratis, makanan gratis selama lima-tujuh tahun. Beberapa keluarga telah pindah ke sana setelah tertarik oleh tawaran ini," kata Jahangir Alam, seorang administrator distrik pemerintah, kepada AFP.
Dia mengatakan beberapa kelompok suku memiliki keluarga di Rakhine dan kerabat ini digunakan untuk merayu suku-suku Bangladesh.
"Orang-orang ini memiliki kesamaan agama dan bahasa dengan Myanmar. Beberapa leluhur mereka telah menetap di sana di masa lalu," katanya.
Al Kaiser, pejabat pemerintah lainnya, mengatakan seorang pria suku tewas dan beberapa anggota keluarga terluka dalam ledakan ranjau ketika mereka menyeberang ke Myanmar dari kota Ali Kadam.
Para pejabat mengatakan mereka menduga motif politik di belakang migrasi tersebut.
"Kami pikir mungkin mereka (Myanmar) ingin membuat berita menggunakan orang-orang ini, bahwa umat Budha disiksa dan ditekan di Bangladesh dan itulah mengapa mereka meninggalkan negara itu," kata seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.
Seorang perwira keamanan Bangladesh mengatakan kepada AFP bahwa Myanmar telah memukimkan kembali ribuan umat Buddha di Rakhine dengan menggunakan skema pemukiman kembali yang menawarkan makanan gratis, rumah, sapi dan uang tunai.
Muing Swi Thwee mengatakan lebih dari 100 keluarga suku telah meninggalkan daerahnya menuju Myanmar dalam tiga tahun terakhir.
Para pengamat mengatakan pemerintah Myanmar sedang melaksanakan skema rekayasa sosial yang sistematis di Rakhine utara karena tidak adanya orang Rohingya.
Serangkaian proyek pembangunan, baik yang disponsori pemerintah maupun militer atau didanai oleh swasta, mengubah kawasan itu, yang dipandang oleh militer sebagai garis depan perjuangannya melawan perambahan Islam. (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!