Jum'at, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 13 April 2018 10:45 wib
4.268 views
Dubes Rusia: Perang Langsung dengan AS Tidak Dapat Dikesampingkan Jika Assad Diserang
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia telah meminta Amerika Serikat dan sekutunya untuk membatalkan rencana intervensi militer potensial di Suriah, memperingatkan dia "tidak dapat mengesampingkan" kemungkinan konfrontasi militer langsung antara Moskow dan Washington jika rezim Assad diserang.
Berbicara setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB yang tertutup mengenai ancaman Presiden AS Donald Trump atas tindakan militer yang akan segera dilakukan terhadap Suriah atas serangan senjata kimia, Nebenzia mengatakan kepada wartawan Kamis (12/4/2018) bahwa kehadiran pasukan Rusia di negara Timur Tengah telah membuat situasi semakin berbahaya.
"Prioritas utamanya adalah untuk menghindari bahaya perang," kata Nebenzia. "Kami berharap tidak akan ada titik tanpa harapan."
Ditanya apakah itu berarti perang antara Rusia dan AS, utusan Rusia itu berkata, "Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan apa pun, sayangnya, karena kami melihat pesan-pesan yang datang dari Washington. Mereka benar-benar suka perang."
AS dan sekutu-sekutunya telah mengancam Damaskus dengan aksi militer sejak 7 April, ketika sebuah serangan kimia yang terjadi di kota Suriah Douma, Timur Ghouta, dilaporkan menewaskan 60 orang dan melukai ratusan lainnya.
Kemungkinan serangan bertambah besar pada hari Rabu, setelah Trump memperingatkan Rusia, salah satu pendukung utama Suriah dalam perang melawan militansi yang didukung asing, untuk "bersiap-siap" untuk menembak jatuh rudal Amerika ke Suriah segera.
Sebelumnya pada hari Kamis, Trump mengatakan dia akan menghabiskan hari itu dengan mengadakan beberapa pertemuan yang dia harapkan akan menghasilkan keputusan "segera."
Sejauh ini tidak ada satu pun rapat Dewan Keamanan yang membahas masalah tersebut yang menghasilkan hasil. Menyerukan pertemuan lain dari dewan untuk hari Jumat, Moskow telah meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menjelaskan secara pribadi.
Swedia juga meluncurkan upaya baru untuk mencegah eskalasi dengan mengusulkan resolusi DK PBB pada hari Kamis yang akan meminta Guterres untuk mengirim tim perlucutan senjata tingkat tinggi ke Suriah untuk mengatasi "semua masalah yang luar biasa" mengenai penggunaan agen kimia mematikan sebagai senjata.
Beberapa diplomat PBB mengatakan kepada Reuters bahwa proposal itu gagal memenangkan banyak dukungan di antara dewan yang beranggota 15 negara itu. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!