Kamis, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 10 Mei 2018 20:57 wib
3.711 views
SOHR: 23 Petempur Pro-Assad Tewas dalam Serangan Udara Israel di Suriah
LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Serangan udara Israel di Suriah semalam telah menewaskan sedikitnya 23 petempur, termasuk lima tentara rezim Suriah dan 18 pasukan sekutu lainnya, sebuah kelompok pemantau mengatakan Kamis (10/5/2018).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa seorang perwira termasuk dalam mereka yang tewas dari pasukan rezim, dan bahwa korban lainnya termasuk warga Suriah dan orang asing.
Ribuan petempur Syi'ah asal Libanon, Afghanistan, Pakistan, dan Irak yang dibayar Iran beroperasi di Suriah.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa Israel telah menggunakan 28 pesawat dalam penggerebekan atas Suriah dan menembakkan 70 rudal.
"[Dua puluh delapan] pesawat F-15 Israel dan F-16 digunakan dalam serangan itu, yang melepaskan sekitar 60 rudal udara ke darat atas berbagai bagian Suriah," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
"Israel juga menembakkan lebih dari sepuluh rudal darat-ke-darat taktis."
Tel Aviv meluncurkan rentetan tembakan roket ke Suriah, menargetkan pangkalan-pangkalan Iran pada Kamis pagi setelah militernya mengatakan pasukan Iran di Suriah telah menembakkan rudal ke posisi tentara Israel di Dataran Tinggi Golan.
Pasukan Iran di Suriah dilaporkan menembakkan sekitar 20 roket dan rudal ke posisi tentara Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Kobaran terbaru muncul menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa bahwa ia menarik diri dari perjanjian nuklir Iran.
Baik Rusia dan Perancis telah mendesak menahan diri, dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan "de eskalasi" di Suriah.
Moskow juga mengatakan mereka telah menjalin kontak dengan semua pihak dan menyerukan "pengekangan di semua pihak."
Jerman, bagaimanapun, secara proporsional menyalahkan Iran, dan menuduhnya sebagai "provokasi" setelah mereka menembakkan baterai roket dan rudal pada posisi tentara Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
"Serangan-serangan ini merupakan provokasi serius yang kami sangat mengutuk. Seperti yang selalu kami tekankan, Israel memiliki hak untuk membela diri," kata seorang jurubicara kementerian luar negeri Jerman mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan bahwa "penting bahwa tidak ada eskalasi lebih lanjut".
Serangan itu adalah salah satu operasi militer terbesar Israel dalam beberapa tahun terakhir, dan yang terbesar terhadap sasaran Iran. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!