Pangeran Saudi yang Diasingkan Serukan Kudeta Gulingkan Raja Salman

BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Seorang anggota keluarga kerajaan Saudi yang diasingkan telah meminta paman-pamannya untuk menggulingkan pemerintahan Raja Salman yang "tidak rasional, tidak menentu dan bodoh" dan mengambil alih kendali negara.

Pangeran Khalid Bin Farhan mengatakan kepada Middle East Eye dalam sebuah wawancara bahwa jika pamannya melakukan kudeta terhadap Salman, “99 persen anggota keluarga kerajaan, dinas keamanan dan tentara akan berdiri di belakang mereka.”

Dia menekankan bahwa “Perubahan penguasa atau tokoh yang memerintah Arab Saudi” adalah apa yang dibutuhkan negara dan bukan hanya reformasi di bawah monarki saat ini.

Dia membuat seruan itu kepada Pangeran Ahmed Bin Abdulaziz dan Pangeran Muqrin Bin Abdulaziz, menambahkan bahwa kerusakan yang dilakukan ke Arab Saudi akan diperbaiki.

"Ada begitu banyak kemarahan di dalam keluarga kerajaan," katanya seperti dikutip Middle East Eye.

“Saya mengambil informasi ini dan memohon kepada paman saya Ahmed dan Muqrin, yang merupakan putra-putra Abdulaziz dan berpendidikan tinggi, fasih dan mampu mengubah hal-hal menjadi lebih baik. Saya dapat mengatakan bahwa kita semua berada di belakang mereka dan mendukung mereka.”

Pangeran Khaled, yang lahir dari ayah Saudi dan seorang ibu Mesir, diberikan suaka politik di Jerman pada tahun 2013. (st/MeMo) 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pasukan Teroris Assad Jarah Properti Milik Warga yang Menungsi dari Kamp Yarmouk
• Laporan: Ekspor 'Bedak Bayi' Bantu Pendanaan Islamic State (IS) Di Afghanistan
• HRW: Dalam 3 Bulan Militer Mesir Hancurkan 3600 Bangunan Milik Warga di Sinai
• Demontran Palestina di Tepi Barat Lempari Delegasi AS dengan Telur
• Jubir Koalisi Pimpinan Saudi: 85% Yaman Telah Dibebaskan dari Pemberontak Syi'ah Houtsi
• Laksanakan Ibadah Umroh, Bintang Sepakbola Paul Pogba Puji Mekkah Tempat yang Indah
• Paraguay Jadi Negara ke-3 yang Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem setelah AS dan Guatemala
• Militer Filipina Masih Melihat Ancaman dari Kelompok Afiliasi IS di Marawi