Menteri Israel: Kami Tidak Akan Biarkan Hamas Kembangkan Kemampuan Militer Mereka

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett bersikeras bahwa pemerintah Zionis "tidak akan mengizinkan Hamas untuk memperkuat kemampuan militernya selama gencatan senjata saat ini untuk bersiap-siap untuk konfrontasi militer berikutnya."

Dia membuat komentarnya selama kunjungan pada hari Jum'at (25/5/2018) yang didampingi sejumlah pejabat ke Dewan Regional Eshkol , yang berdekatan dengan Jalur Gaza.

Menurut situs web bahasa Ibrani Rotter, Bennett mengklaim bahwa Israel bertekad untuk mencegah kekuatan "sangat meningkatkan" Hamas, termasuk terowongan dan rudal.

"Kami siap di Israel untuk menghadapi Hamas, jika perlu, untuk mencegah bencana di masa depan," menambahkan: Israel juga akan terus membangun penghalang anti-terowongan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza.

Dia menyatakan bahwa tingkat keamanan yang dinikmati oleh para pemukim Israel yang tinggal di dekat daerah kantong pantai tersebut jauh lebih besar daripada beberapa tahun yang lalu.

Menteri itu menanggapi berita tentang tren di Israel menuju gencatan senjata dengan Jalur Gaza.

"Saya mendukung pembangunan kembali Jalur Gaza," ia menjelaskan, "termasuk penyediaan bantuan kemanusiaan, tetapi dengan dua kondisi: kembalinya tentara Israel yang ditangkap oleh Hamas dan mencegah pengembangan kekuatan dan kemampuan militernya." (st/MeMo) 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• 109 Demonstran Palestina Terluka Oleh Tembakan Pasukan Israel hari Jum'at
• Rezim Assad Jatuhkan Selebaran di Daraa, Desak Pejuang Oposisi untuk Pergi
• Raksasa Konstruksi Saudi Binladin Group Akan Dirampingkan dan Berganti Nama
• Pasukan SDF Tangkap Komandan Islamic State (IS) Terkemuka asal Prancis
• Israel Setujui Pembangunan 3900 Pemukiman Ilegal Baru di Tepi Barat
• Sudan Akan Terus Dukung Saudi Perangi Pemberontak Syi'ah Houtsi di Yaman
• Militer Filipina: Abu Dzar Pemimpin Baru Kelompok Maute yang Terinspirasi IS
• Penyelidik Internasional Sebut Rudal Militer Rusia Jatuhkan Pesawat Penumpang Malaysia MH17