Pasukan Pemerintah Yaman Sepenuhnya Kendalikan Provinsi Shabwa

SANAA (voa-islam.com) - Pasukan pemerintah pro-Yaman merebut pelabuhan dan wilayah pesisir kota Balhaf di provinsi Shabwah pada Senin kemarin, menurut sumber militer.

Langkah itu dilakukan setelah pasukan elit Shabwani yang didukung Uni Emirat Arab mundur dari daerah itu.

Daerah itu juga berisi fasilitas gas alam cair Balhaf yang digunakan pasukan UEA sebagai pangkalan militer.

Berbicara dengan syarat anonim, sumber militer mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa sementara beberapa pasukan Elite Shabwani telah ditarik, mayoritas menyatakan kesetiaan mereka kepada pasukan pemerintah setelah bentrokan kecil terjadi.

Penarikan itu terjadi dengan pengawasan perwira Saudi dan Emirat sebagai bagian dari kesepakatan penarikan pasukan UEA dan pasukan loyalis lainnya.

Untuk bagiannya, Dewan Transisi Selatan (STC) yang didukung UEA mengkonfirmasi komitmen pasukan Elite Shabwani untuk gencatan senjata dan pengurangan kekerasan di provinsi Shabwa.

Pasukan STC baru-baru ini mengalami kemunduran setelah gagal menyerbu kota Ataq, ibukota provinsi Shabwah.

UEA telah menjadi fokus kemarahan di Yaman setelah pasukan separatis yang didukung UEA mengambil kendali atas semua kamp militer pemerintah dan istana presiden di Aden setelah bentrokan dengan pasukan pemerintah.

Kekerasan telah memicu seruan di dalam pemerintah Yaman untuk mengusir UEA dari koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houthi sejak 2015.[anadolu/fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Dukungan Para Petani di AS Terhadap Trump Menurun
• 37 Orang Tewas dalam Bentrokan 2 Suku di Timur Sudan
• Austria Bersiap Pulangkan 2 Bocah Yatim Anak Pendukung Islamic State dari Suriah
• Pasukan Pemerintah Libya Pukul Mundur Serangan Milisi Haftar di Dekat Kota Strategis Gharyan
• Rusia Akan Lanjutkan Pengiriman Sistem Pertahanan Rudal S-400 Pekan Ini
• Korban Jiwa Akibat Perang di Yaman Melewati Angka 91.000 Jiwa
• Imran Khan: Masalah Kashmir Dapat Menyebabkan Perang Nuklir Antara India dan Pakistan
• PM Baru Berusaha Hapus Sudan dari Daftar Teror AS