Selasa, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 12 November 2019 15:15 wib
4.062 views
Pejuang Gaza Tembakan Rentetan Roket ke Wilayah Israel Sebagai Pembalasan Atas Kematian Ata
JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Palestina telah meluncurkan salvo roket ke wilayah-wilayah pendudukan Israel sebagai pembalasan tak lama setelah serangan Israel yang menewaskan salah seorang komandan senior Jihad Islam Baha Abu Al-Ata.
Serangan ini telah memicu sirene di Tel Aviv, Sderot, Gedera dan Ashdod
Para pekerja "tidak penting" di Tel Aviv dan kota-kota pusat telah diperintahkan untuk tinggal di rumah. Sekolah dan universitas ditutup. Larangan pertemuan publik juga diberlakukan.
Militer Israel mengatakan para pejuang perlawanan Palestina yang bermarkas di Gaza telah menghantam wilayah-wilayah pendudukan dengan tembakan roket "substansial" Selasa.
"Ada kebakaran besar," kata jurubicara militer Jonathan Conricus kepada wartawan dalam panggilan konferensi. "Kami sedang mempersiapkan beberapa hari pertempuran."
Menuntut Balas
Sebelumnya kelompok-kelompok perlawanan Palestina telah bersumpah untuk membalaskan kematian salah satu tokoh senior pejuang Gaza tersebut.
Sayap militer kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam, Brigade Al-Quds, telah bersumpah akan memberikan respons besar terhadap pembunuhan seorang komandan senior mereka Baha Abu Al-Ata.
Dalam sebuah pernyataan hari Selasa (12/11/2019) kelompok itu berikrar untuk membalaskan kematian Ata.
"Kami mengumumkan mobilisasi umum para pejuang dan unit kami dan kami menegaskan bahwa respons terhadap kejahatan ini tidak akan memiliki batas dan akan sama dengan ukuran kejahatan yang dilakukan oleh musuh kriminal," kata pernyataan itu.
Ata, tambah Brigade Quds, adalah "salah satu anggota paling menonjol dari dewan militernya dan komandan bagian utara" Gaza.
Secara terpisah, sesama gerakan perlawanan Palestina, Hamas mengatakan Israel "memikul tanggung jawab penuh untuk semua konsekuensi dari eskalasi ini" dan berjanji bahwa kematian Ata "tidak akan dibiarkan begitu saja."
Sementara itu, rezim Israel menargetkan tokoh Jihad Islam lain di Suriah, tetapi gagal membunuhnya.
Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa serangan Israel telah menghantam rumah Akram al-Ajouri di Damaskus, menewaskan putranya dan orang lain. Jihad Islam mengkonfirmasi kematian putra Ajouri.
Pembunuhan itu kemungkinan akan memicu ketegangan antara Tel Aviv dan Gaza, yang telah dikepung oleh Israel sejak 2007 dan menyaksikan tiga perang sejak 2008.
Gaza juga telah menyaksikan ketegangan mematikan sejak 30 Maret 2018 yang menandai dimulainya protes Great March of Return, dengan para peserta menuntut hak untuk kembali ke Palestina yang diusir dari tanah air mereka. (ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!