Ahad, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Desember 2019 21:24 wib
2.950 views
4 Tentara Mesir Tewas dalam Serangan Afiliasi Islamic State di Sinai Utara
SINAI, MESIR (voa-islam.com) - Setidaknya empat tentara Mesir tewas pada Ahad (8/12/2019) pagi di Sinai Utara, dalam dua serangan serentak yang diduga dilakukan oleh Wilayat Sinai, kelompok jihadis yang berafiliasi dengan Islamic State yang melakukan perjuangan bersenjata di semenanjung gurun.
Lusinan ledakan terdengar di kota-kota Rafah dan Sheikh Zuweid, menyusul serangan terhadap target militer dan keamanan, sumber suku dan saksi mata mengatakan kepada The New Arab layanan bahasa Arab.
Jihadis berusaha menyerbu kamp Keamanan Pusat di Al-Ahrash dekat Rafah, yang telah mereka coba serang beberapa kali dalam sepekan terakhir, kata sumber itu.
Kelompok itu secara serentak melakukan serangan terhadap sebuah kendaraan militer di Sheikh Zuweid.
Sumber medis di Rumah Sakit Militer Al-Arish mengatakan bahwa mayat empat tentara, termasuk seorang perwira, tiba di rumah sakit pada hari Ahad setelah serangan. Tidak dilaporkan berapa banyak tentara yang tewas dalam setiap serangan.
Beberapa orang lainnya terluka parah.
Mesir melancarkan serangan udara balasan ke Rafah dan Sheikh Zuweid, tetapi tidak melaporkan adanya korban.
Mesir telah bertahun-tahun memerangi pemberontakan di Sinai Utara yang meningkat setelah penggulingan presiden Muhammad Mursi pada 2013 setelah protes yang dilakukan kelompok liberal dan sekuler.
Pada bulan Februari 2018, tentara dan polisi melancarkan operasi nasional terhadap para jihadis, terutama berfokus pada Sinai Utara.
Operasi itu dituduh melanggar hak-hak warga Sinai, yang sebagian besar adalah masyarakat Badui yang sudah menghadapi marginalisasi dari negara Mesir.
Penyelidikan oleh Human Rights Watch (HRW) menemukan pasukan keamanan Mesir bersalah atas pelanggaran hak asasi yang merajalela, setelah menempatkan komunitas Sinai dalam kuncian, menerapkan pemadaman komunikasi, menutup sekolah dan universitas, membatasi masuknya barang-barang vital dan pergerakan orang melalui berbagai pos pemeriksaan.
Pasukan keamanan juga terlibat dalam kampanye pembongkaran rumah di Sinai, menghancurkan lebih dari 3.000 rumah dan properti komersial, yang mereka klaim sebagai sebuah strategi anti-terorisme. Human Rights Watch menyebut "rencana keamanan yang mengalahkan diri sendiri" yang "menimbulkan rasa sakit di penghuni Sinai".
Operasi militer juga menargetkan daerah lain termasuk Gurun Barat di sepanjang perbatasan berpori dengan Libya.
Angka-angka tentara terbaru membawa korban tewas dari tersangka jihadis di wilayah Sinai menjadi lebih dari 830.
Sekitar 60 personel keamanan telah terbunuh sejak awal serangan.
Menyusul kematian pemimpin IS Abu Bakar al-Baghdadi akhir bulan lalu, afiliasi kelompok Sinai Utara itu telah berjanji setia kepada penggantinya, Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!