Putri Ola Yusuf Qaradawi Serukan Rezim Mesir Bebaskan Ibunya Dari Penjara

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Putri dari Ola Yusuf Qaradawi yang ditahan rezim Mesir pada hari Sabtu (3/4/2021) merilis video pendek yang menyerukan pihak berwenang untuk membebaskan ibunya, mengatakan kedua orang tuanya sekarang telah ditahan selama 1.400 hari.

Ola adalah putri dari ulama terkemuka Syaikh Yusuf Al Qaradawi yang telah hidup di pengasingan sejak 1960-an setelah dia dibebaskan dari penjara selama masa jabatan mendiang Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser.

Dalam video tersebut, putri Ola mengatakan bahwa ibunya telah berada di sel isolasi selama 1.400 hari. Dia mengatakan bahwa dia tidak melihat ibunya atau mendengar kabar darinya sejak dia ditangkap.

Dia menyerukan agar ibunya dibebaskan sebelum awal Ramadhan - bulan suci puasa umat Islam yang akan dimulai minggu depan.

Dia kemudian menyerukan para pengguna media sosial untuk membagikan videonya dan berdoa agar ibunya segera dibebaskan.

Ola Qaradawi ditahan bersama suaminya Hossam Khalaf pada 2018. Ola telah ditahan di sel isolasi sejak penangkapannya meskipun dia dituduh "mendanai kelompok teroris Ikhwanul Muslimin melalui hubungannya di tempat penahanan".

PBB telah melaporkan bahwa kondisi penahanannya sama dengan penyiksaan. (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Hamas Siap Berdialog Dengan Arab Saudi Untuk Pembebasan Tokoh Senior Mereka Yang Ditahan
• Pfizer Hentikan Pengiriman Vaksin COVID-19 Ke 'Republik Pisang' Israel Karena Gagal Bayar
• Mantan Perwira Mossad Tawarkan Evakuasi Keluarga Pangeran Hamzah Dari Yordania
• Turki Tahan 10 Pensiunan Laksamana Atas Dugaan 'Kudeta'
• Pemimpin HTS Al-Jolani Sebut Daftar Hitam Barat Terhadap Kelompoknya 'Tidak Adil' dan 'Politis'
• Orang Bersenjata Di Pakistan Tembak Mati Hakim Pengadilan Anti-Terorisme Dan Keluarganya
• Saudi Ungkap Rencana Persiapan Umrah Selama Bulan Suci Ramadhan
• Putra Haftar Diam-diam Temui Pejabat Intelijen Israel Bahas Pencalonannya Sebagai Presiden Libya