12 Tentara Jerman Dan Satu Tentara Belgia Terluka Dalam Pemboman Di Sebuah Pangkalan Militer Di Mali

GAO, MALI (voa-islam.com) - Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan 12 tentara Jerman dan seorang tentara Belgia yang bertugas dalam misi penjaga perdamaian PBB di Mali terluka pada Jum'at (25/6/2021) dalam serangan di utara negara itu yang bergolak.

Misi PBB di negara itu, MINUSMA, sebelumnya mengatakan bahwa 15 penjaga perdamaian terluka ketika sebuah pangkalan operasional sementara di wilayah Gao menjadi sasaran bom kendaraan. Kemudian, itu mengoreksi angka.

Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan tiga tentara terluka parah. Dia mengatakan kepada wartawan di Bonn, Jerman bahwa dua tentara dalam kondisi stabil sementara yang ketiga masih menjalani operasi.

Semua tentara yang terluka diterbangkan dengan helikopter ke Gao, di mana mereka dirawat di fasilitas medis Jerman, Prancis dan Cina, kata menteri itu.

"Operasi militer di lokasi belum selesai," katanya seperti dikutip The Associated Press.

Sebuah pesawat medevac Jerman akan terbang ke Gao semalam untuk membawa tentara yang terluka kembali ke Jerman pada hari Sabtu, kata Kramp-Karrenbauer.

Jerman memiliki ratusan tentara yang ambil bagian dalam stabilisasi PBB dan misi pelatihan Uni Eropa di negara Afrika Barat itu.

Mali telah berusaha menahan pemberontakan jihadis sejak 2012. (AA)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Turki Tidak Akan Kirim Pasukan Tambahan Ke Afghanistan
• Pejabat PBB: Taliban Rebut 50 Dari 370 Distrik Di Afghanistan
• 3 Orang Tewas Dalam Pemboman Dekat Kediaman Pemimpin Kelompok Jihadis LeT Di Lahore Pakistan
• Iran Eksekusi Mati 95 Orang Termasuk 6 Wanita Sepanjang Tahun 2021
• Laporan: Para Pembunuh Jamal Khashoggi Terima Pelatihan Paramiliter Di AS
• Pemerintah AS Sita Situs-situs Berita Iran
• Pakistan Tidak Akan Lagi Izinkan AS Gunakan Wilayahnya untuk Operasi di Afghanistan
• Pentagon: Militer AS Bisa Memperlambat Penarikannya Dari Afghanistan Menyusul Kemajuan Taliban