Hamas: Menhan Israel Benny Gantz Ingin Perbaiki Citra Tentaranya Dengan Mengancam Gaza

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengatakan pada hari Ahad (4/7/2021) bahwa Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz ingin "memperbaiki citra tentaranya" dengan mengancam Gaza. Tentara Israel "terkejut" oleh tanggapan kelompok perlawanan selama pertempuran Pedang Yerusalem, kata juru bicara Hamas Hazem Qasem.

"Pendudukan Israel selalu mengeluarkan ancamannya terhadap Palestina, tetapi mereka terbiasa dengan ancaman seperti itu," jelasnya. “Kami terlibat dalam perjuangan yang sah dengan pendudukan Israel atas hak, tanah, dan tempat suci kami… untuk kehidupan dan kebebasan yang bermartabat.”

Pernyataan Qasem mengikuti wawancara Gantz dengan TV Israel ketika mantan kepala staf militer Israel itu menggambarkan Gaza sebagai tempat yang sangat sensitif. "Kami, tentu saja, siap untuk bertindak. Kami mengidentifikasi lusinan target, kami telah mengidentifikasi ratusan. Saya benar-benar tidak merekomendasikan Hamas menguji kemampuan [Pasukan Pertahanan Israel]."

Gantz sesumbar bahwa serangan Israel terbaru di Gaza "mencapai tujuannya," dan bahwa "target berkualitas tinggi" telah diserang baru-baru ini oleh tentara Israel sebagai tanggapan atas balon pembakar yang diluncurkan dari Gaza. (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Lebih Dari 1000 Tentara Afghanistan Kabur Ke Tajikistan Setelah Bertempur Dengan Taliban
• Laporan: Senjata Israel Digunakan Untuk Membunuh Aktivis Lingkungan Global
• Taliban Mendekati Ibukota Provinsi Badakhsan Di Afghanistan Utara
• 45 Tewas Saat Pesawat Yang Mengangkut Tentara Filipina Yang Akan Memerangi Abu Sayyaf Jatuh Terbakar
• AS Tawarkan 4 Juta USD Untuk Penangkapan Pemimpin Senior Al-Qaidah Ibrahim Al-Qosi
• Laporan: 90 Persen Anak-Anak Palestina Di Gaza Alama Trauma Setelah Serangan Israel
• Perwira Polisi Israel Sebut Informan Shin Bet 'Pimpin Kekerasan Serius Di Komunitas Palestina'
• Militer AS Tinggalkan Pangkalan Udara Bagram Afghanistan Setelah 20 Tahun Bercokol