Ancaman Islamic State Paksa Militer AS Kembangkan Cara Baru Untuk Evakuasi Kabul

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Potensi ancaman Islamic State (IS) terhadap orang Amerika di Afghanistan memaksa militer AS untuk mengembangkan cara baru untuk membawa pengungsi ke bandara di Kabul, kata seorang pejabat senior AS, menambahkan komplikasi baru pada upaya yang sudah kacau untuk mengeluarkan orang dari negara itu setelah serangannya yang cepat yang membuatnya jatuh ke tangan Taliban.

Pejabat itu mengatakan bahwa sekelompok kecil orang Amerika dan mungkin warga sipil lainnya akan diberi instruksi khusus tentang apa yang harus dilakukan, termasuk pergerakan ke titik-titik transit di mana mereka dapat dikumpulkan oleh militer. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim untuk membahas operasi militer.

Perubahan terjadi ketika Kedutaan Besar AS mengeluarkan peringatan keamanan baru pada hari Sabtu yang memberi tahu warga untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara Kabul tanpa instruksi individu dari perwakilan pemerintah AS. Para pejabat menolak untuk memberikan lebih spesifik tentang ancaman Islamic State tetapi menggambarkannya sebagai hal yang signifikan. Mereka mengatakan belum ada serangan yang dikonfirmasi.

IS di Afghanistan

Kelompok Islamic State, yang telah lama menyatakan keinginan untuk menyerang Amerika dan kepentingan AS di luar negeri, telah aktif di Afghanistan selama beberapa tahun, melakukan gelombang serangan mengerikan, sebagian besar terhadap minoritas Syi'ah.

Kelompok ini telah berulang kali menjadi sasaran serangan udara AS dalam beberapa tahun terakhir, serta serangan Taliban. Namun para pejabat mengatakan bagian-bagian dari kelompok itu masih aktif di Afghanistan, dan AS khawatir kelompok itu akan terbentuk kembali dengan cara yang lebih besar ketika negara itu berada di bawah kekuasaan Taliban.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• AS Perintahkan Penggunaan Pesawat Sipil Untuk Bantu Evakuasi Afghanistan
• Presiden AS Joe Biden: Evakuasi Kabul Salah Satu Operasi Paling Sulit Dalam Sejarah
• Pejabat Taliban: Tidak Ada Orang Asing yang Diculik, Hanya Ditanyai Sebelum Keluar dari Afghanistan
• Menhan AS Sebut Taliban Pukuli Orang Amerika Serikat yang Akan Meninggalkan Afghanistan
• Pemberontak Anti-Taliban Klaim Rebut 4 Distrik Utama Di Parwan Dan Bahglan Dari Pasukan IEA
• 15 Tentara Pemerintah Tewas Dalam Penyergapan Orang Bersenjata Di Mopti Mali
• Israel Setujui Mekanisme Baru Penyaluran Dana Qatar Untuk Warga Di Gaza
• Tiga Senator AS Dinyatakan Positif COVID-19 Meski Telah Divaksinasi Penuh