Taliban Konfirmasi Hibatullah Akhundzada Akan Menjadi Otoritas Tertinggi Di Negara Afghanistan

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban mengkonfirmasi pada hari Rabu (1/9/2021) bahwa Pemimpin Tertinggi kelompok tersebut Hibatullah Akhundzada akan menjadi otoritas tertinggi di negara itu dan seorang presiden atau perdana menteri akan menjalankan negara di bawah otoritasnya, menurut outlet berita Afghanistan ToloNews.

Kelompok itu mengatakan diskusi tentang pembentukan pemerintahan baru telah diselesaikan dan mereka akan segera membuat pengumuman.

“Konsultasi hampir selesai tentang pemerintahan baru, dan diskusi yang diperlukan juga telah diadakan tentang kabinet. Pemerintah Islam yang akan kami umumkan akan menjadi ... model bagi rakyat," kata Anamullah Samangani, anggota komisi budaya Taliban.

Dia menambahkan: “Tidak ada keraguan tentang kehadiran Panglima Orang Beriman (Akhundzada) di pemerintahan. Dia akan menjadi pemimpin pemerintahan dan seharusnya tidak ada pertanyaan tentang ini.”

Analis politik Afghanistan dikutip oleh ToloNews mengatakan: “Nama sistem baru seharusnya bukan republik atau emirat. Ini harus menjadi sesuatu seperti pemerintahan Islam. Hibatullah harus berada di puncak pemerintahan, dan dia tidak akan menjadi presiden. Dia akan menjadi pemimpin Afghanistan. Di bawahnya akan ada perdana menteri atau presiden yang akan bekerja di bawah pengawasannya.” (Aby)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Jihad Islam: Perlawanan Satu-satunya Cara Untuk Hentikan Kejahatan Israel Terhadap Palestina
• 14 Mantan Wartawan BBC Di Kabul Sebut Perusahaan Abaikan Permohohan Bantuan Mereka Untuk Dievakuasi
• Menlu Inggris: Intelijen Sebut Kabul 'Tidak Mungkin' Jatuh Tahun Ini
• Pihak Berwenang Saudi Gagalkan Upaya Penyeludupan Amfetamin, Khat dan Ganja
• Militer AS Rusak Lebih Dari 150 Pesawat dan Kendaraan Lapis Baja Di Bandara Kabul Sebelum Pergi
• Pesawat Qatar yang Membawa Tim Teknis Mendarat di Kabul
• Pasukan Rezim Teroris Assad Telah Hancurkan 3 Masjid Di Daraa Dalam Sebulan
• Mesir Larang Buku-buku Ikhwanul Muslimin Masuk Masjid