Senin, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Desember 2021 17:35 wib
5.039 views
Mesir Tidak Ingin Bangun Kembali Rumah Dan Fasilitas Yang Dihancurkan Oleh Israel Di Gaza
JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Mesir tidak ingin membangun kembali fasilitas dan rumah yang dihancurkan oleh pendudukan Zionis Israel di Jalur Gaza, kata pejabat Palestina. Mereka mencatat bahwa Mesir, bagaimanapun, sedang melaksanakan beberapa proyek penting lainnya di daerah kantong yang terkepung itu.
Dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Ahad (12/12/2021), Wakil Menteri Perumahan di Gaza, Naji Sarhan, mengatakan bahwa Mesir telah mulai membangun tiga kompleks perumahan yang telah disetujui sebelum serangan Israel di Gaza pada Mei 2021.
Sarhan menambahkan, Mesir juga sedang mengerjakan dua proyek lainnya, termasuk restorasi sebagian Jalan Al Rashid dan sedang mempersiapkan pembangunan dua jembatan.
Wakil Menteri Perumahan mengatakan bahwa prioritas saat ini harus diberikan untuk rumah, toko dan fasilitas lainnya yang dihancurkan oleh Israel selama serangan 11 hari.
Dia mengatakan bahwa Qatar telah memulai rekonstruksi sejumlah rumah, mencatat bahwa mereka telah mengalokasikan $50 juta untuk program-program rekonstruksi.
Pembangunan tersebut, menurut Sarhan, berjalan sangat lambat karena hambatan Israel dan Otoritas Palestina untuk transfer uang ke Gaza.
Terkait dengan itu, pejabat tersebut mengakui bahwa Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Program Pembangunan PBB (UNDP) dan lembaga lainnya telah mulai membantu orang untuk memperbaiki rumah mereka yang sebagian hancur selama serangan Israel.
Sementara itu, dia membantah laporan bahwa hibah telah dialokasikan untuk rekonstruksi gedung-gedung tinggi yang dihancurkan oleh Israel.
Sarhan meminta para donor untuk menetapkan batas waktu untuk menyelesaikan perencanaan dan rekonstruksi sektor yang ingin mereka bangun kembali.
Israel melakukan serangan besar-besaran di Gaza antara 11 hingga 21 Mei, menewaskan lebih dari 260 orang, menghancurkan 1.650 rumah dan sebagian menghancurkan lebih dari 60.000 unit rumah.
Kementerian Perumahan memperkirakan kerugian mencapai $420 juta. (MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!