Senin, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 10 Januari 2022 12:45 wib
3.967 views
Ribuan Orang Kehilangan Tempat Tinggal Setelah Kebakaran Landa Kamp Pengungsi Rohingya Di Bangladesh
COX'S BAZAR, BANGLADESH (voa-islam.com) - Ribuan orang kehilangan tempat tinggal setelah kebakaran menghanguskan bagian-bagian kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, kata polisi, Ahad (9/1/2022).
Sekitar 850.000 minoritas Muslim yang dianiaya -- banyak di antaranya lolos dari penumpasan brutal militer tahun 2017 di Myanmar yang menurut penyelidik PBB dieksekusi dengan "niat genosida" -- tinggal di jaringan kamp di distrik perbatasan Cox's Bazar, Bangladesh.
"Sekitar 1.200 rumah hangus terbakar," kata Kamran Hossain, juru bicara Batalyon Polisi Bersenjata, yang mengepalai keamanan di kamp tersebut.
Api mulai di Kamp 16 dan menjalar melalui tempat perlindungan yang terbuat dari bambu dan terpal, menyebabkan lebih dari 5.000 orang kehilangan tempat tinggal, katanya.
"Api mulai menyala pada pukul 16:40 waktu setempat dan berhasil dikendalikan sekitar pukul 18:30," katanya kepada AFP.
Abdur Rashid, 22, mengatakan api begitu besar sehingga dia lari menyelamatkan diri karena rumah dan perabotannya dilalap api.
"Semua yang ada di rumah saya terbakar. Bayi dan istri saya keluar. Ada banyak barang di rumah," katanya.
"Saya menghemat 30.000 taka (350 dolar) dari bekerja sebagai buruh harian. Uang itu terbakar dalam api.
"Saya sekarang berada di bawah langit terbuka. Saya kehilangan mimpi saya."
Pada bulan Maret tahun lalu, 15 orang tewas dan sekitar 50.000 orang kehilangan tempat tinggal di Bangladesh setelah kebakaran besar menghancurkan rumah-rumah Rohingya di pemukiman pengungsi terbesar di dunia.
Mohammad Yasin, 29, mengeluhkan kurangnya peralatan keselamatan kebakaran di kamp-kamp.
"Kebakaran sering terjadi di sini. Tidak mungkin kami memadamkan api. Tidak ada air. Rumah saya terbakar. Banyak dokumen yang saya bawa dari Myanmar juga ikut terbakar. Dan di sini dingin," katanya.
Bangladesh dipuji karena menerima pengungsi yang mengalir melintasi perbatasan dari Myanmar, tetapi hanya sedikit berhasil mendapatkan rumah permanen bagi mereka. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!