Sabtu, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Januari 2022 21:06 wib
3.536 views
Lebih 70 Orang Tewas Dalam Pertempuran Setelah Pembobolan Penjara Oleh Islamic State Di Hasakah
HASAKAH, SURIAH (voa-islam.com) - Pertempuran berkecamuk untuk hari ketiga pada hari Sabtu (22/1/2022) antara kelompok Islamic State (IS) dan pasukan Kurdi di Suriah setelah IS menyerang sebuah penjara yang menampung para jihadis, dalam kekerasan yang telah merenggut lebih dari 70 nyawa, kata sebuah pemantau.
Serangan terhadap penjara Ghwayran di kota utara Hasakah adalah salah satu yang paling signifikan yang dilakukan IS sejak "kekhalifahan" mereka dinyatakan kalah di Suriah hampir tiga tahun lalu.
"Setidaknya 28 anggota pasukan keamanan Kurdi, lima warga sipil dan 45 anggota IS tewas" dalam kekerasan itu, klaim Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Islamic State melancarkan serangan pada Kamis malam terhadap penjara yang menampung sekitar 3.500 tersangka anggota kelompok jihad, termasuk beberapa pemimpinnya, kata Observatorium.
Ratusan narapidana jihadis sejak itu telah ditahan dan sekitar 10 diyakini telah melarikan diri, kata Observatory, sebuah pemantau yang berbasis di Inggris yang bergantung pada sumber-sumber di dalam Suriah yang dilanda perang untuk informasinya.
"Situasi luar biasa berlanjut di dalam dan di sekitar penjara," kata Farhad Shami, juru bicara Tentara Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi Kurdi.
Pertempuran pada Sabtu pagi terjadi di utara penjara, tambahnya.
Kelompok jihadis mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita Amaq bahwa serangannya terhadap penjara bertujuan untuk "membebaskan para tahanan".
IS telah melakukan serangan reguler terhadap Kurdi dan target pemerintah di Suriah sejak negara bagian protonya yang dulu luas dikuasai di tepi sungai Efrat pada Maret 2019.
Sebagian besar serangan gerilya mereka ditujukan terhadap sasaran militer dan instalasi minyak di daerah terpencil, tetapi pembobolan penjara Hasakah dapat menandai fase baru kebangkitan kelompok tersebut.
Pihak berwenang Kurdi telah lama memperingatkan bahwa mereka tidak memiliki kapasitas untuk menahan, apalagi mengadili, ribuan pejuang Islamic State yang ditangkap dalam operasi bertahun-tahun.
Menurut otoritas Kurdi, lebih dari 50 kebangsaan terwakili di sejumlah penjara yang dikelola Kurdi, di mana lebih dari 12.000 tersangka IS kini ditahan. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!