Senin, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 14 Maret 2022 20:35 wib
3.597 views
Shin Bet Peringatkan Meningkatnya Ketegangan Dengan Palestina Di Tepi Barat Pada Bulan Ramadhan
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Kepala badan keamanan Shin Bet Israel Ronen Bar telah memperingatkan meningkatnya ketegangan antara Palestina dan pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki pada bulan suci Ramadhan, yang akan dimulai bulan depan.
Laporan media Israel mengatakan Bar membuat peringatan selama perjalanan beberapa hari ke Amerika Serikat di mana dia bertemu dengan Direktur FBI Christopher Wray.
Situs berita Ynet mengaitkan kemungkinan gejolak itu dengan tumpang tindihnya bulan suci umat Islam dan hari raya Paskah Yahudi tahun ini.
Pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa di Kota Tua al-Quds yang diduduki untuk menandai hari libur dalam sebuah langkah provokatif.
Bar kembali dari Washington, DC, pada hari Ahad. Itu adalah kunjungan pertama yang diketahui ke AS sejak menjabat lima bulan lalu.
Bulan lalu, pemerintahan Presiden AS Joe Biden memperingatkan Israel bahwa ketegangan yang sedang berlangsung di al-Quds dapat menyebabkan kawasan itu kemungkinan perang.
Setelah berkonsultasi dengan para diplomat dan pakar di lapangan, pemerintahan Biden telah mengidentifikasi pertemuan hari libur keagamaan pada bulan April sebagai "resep untuk bencana di Yerusalem [al-Quds]," The Times of Israel mengutip perkataan seorang pejabat Amerika.
Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina pada 13 Februari, ketika pasukan Israel dan pemukim ilegal Yahudi memperbarui serangan mereka terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah. Lingkungan itu telah menjadi tempat seringnya tindakan keras oleh pasukan rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina yang memprotes ancaman pengusiran puluhan keluarga dari rumah mereka demi kelompok pemukim ilegal Yahudi Israel.
Ketegangan awal yang meletus di Sheikh Jarrah tahun lalu sebagian memicu perang Mei 2021 antara rezim Israel dan kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza.
Dalam kampanye pemboman terbaru, setidaknya 260 warga Palestina, termasuk lebih dari 60 anak-anak, tewas dalam rentang waktu 11 hari yang dimulai pada 10 Mei. Gerakan perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza membalas.
Rezim Israel akhirnya dipaksa untuk mengumumkan gencatan senjata, ditengahi oleh Mesir, yang mulai berlaku pada dini hari 21 Mei.
Jalur Gaza, rumah bagi sekitar dua juta orang, telah berada di bawah blokade yang diberlakukan oleh Israel sejak Juni 2007. (ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!