Sabtu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 2 April 2022 21:40 wib
3.382 views
4 Tentara Israel Terluka Dalam Kontak Senjata Dengan Anggota Jihad Islam Di Dekat Jenin Tepi Barat
TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Empat tentara Israel terluka dengan satu dalam kondisi serius setelah terlibat kontak senjata dengan anggota sayap militer Jihad Islam di dekat kota Jenin di Tepi Barat pada hari Sabtu (2/4/2022).
Menurut dinas intelijen domestik Israel Shin Bet, 3 orang anggota Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, yang melakukan serangan tewas dalam bentrokan tersebut.
Shin Bet mengatakan pasukan Israel menanggapi tembakan oleh tiga warga Palestina selama operasi untuk menangkap mereka, yang menyebabkan kematian mereka.
Pernyataan itu menuduh ketiganya melakukan serangan penembakan baru-baru ini di kota Tulkarm dan menyembunyikan rencana "untuk melakukan lebih banyak serangan dalam waktu dekat."
Shin Bet mengatakan senjata dan granat tangan diduga ditemukan di mobil mereka.
Brigade Al-Quds, sayap bersenjata gerakan Jihad Islam, mengkonfirmasi kematian ketiganya, dengan mengatakan mereka adalah anggota kelompok tersebut.
Mereka mengidentifikasi ketiganya sebagai Saeb Abhara, 30, Khalil Tawalbeh, 24, dan Saif Abu Libdeh, 25, dengan mengatakan mereka meninggal sebagai akibat dari "pembunuhan Zionis yang berbahaya".
Seorang pejabat dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pasukan Israel menyita mayat tiga orang Palestina yang tewas tersebut.
Hamas mengeluarkan peringatan kepada Israel.
"Kebijakan musuh tentang pembunuhan di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki tidak akan memberinya apa yang disebut rasa aman," kata Hamas.
Bentrokan hari Sabtu adalah yang terbaru dalam serentetan kekerasan berdarah di Israel dan Tepi Barat sejak 22 Maret.
Pada hari Jum'at, pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina berusia 29 tahun selama bentrokan di kota Hebron, Tepi Barat, kata kementerian kesehatan Palestina.
Kantor berita Palestina Wafa menyebut dia sebagai Ahmad al-Atrash, yang dikatakan ikut serta dalam protes terhadap pemukiman ilegal Yahudi Israel dan sebelumnya telah menjalani hukuman enam tahun di penjara Israel.
Tentara Israel mengatakan bahwa selama "kerusuhan" di Hebron, "seorang tersangka melemparkan bom molotov" ke tentara, yang "menanggapi dengan tembakan langsung".
Hebron, kota terbesar di Tepi Barat, adalah rumah bagi sekitar 1.000 warga Yahudi yang tinggal di bawah perlindungan militer Israel yang berat, di antara lebih dari 200.000 warga Palestina.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 70 orang terluka dalam bentrokan hari Jumat dengan tentara Israel di daerah Nablus di Tepi Barat utara.
Pada hari Kamis, pasukan keamanan Israel menyerbu Jenin setelah tiga serangan fatal mengguncang negara Yahudi itu, yang menyebabkan bentrokan di mana dua warga Palestina tewas, menurut kementerian kesehatan Palestina.
Di tempat lain di Tepi Barat pada hari yang sama, seorang pria Palestina yang menikam dan melukai seorang warga sipil Israel dengan obeng di sebuah bus ditembak mati di selatan kota Betlehem.
Kekerasan itu menyusul serangan pada Selasa malam di Bnei Brak, sebuah kota Yahudi Ortodoks dekat Tel Aviv.
Seorang Palestina dengan senapan serbu M-16 membunuh dua warga sipil Israel, dua warga negara Ukrania dan seorang polisi Israel-Arab.
Sebanyak 11 orang tewas dalam serangan anti-Israel sejak 22 Maret, termasuk beberapa yang dilakukan untuk pertama kalinya oleh penyerang yang terkait atau terinspirasi oleh Islamic State (IS).
Tepi Barat, yang telah diduduki oleh pasukan Israel sejak perang Enam Hari 1967, adalah rumah bagi hampir 500.000 pemukim Yahudi, yang tinggal di komunitas yang dianggap ilegal menurut hukum internasional. (MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!