FSB Tuduh Ukraina Di Balik Pembunuhan Putri Alexander Dugin, Sekutu Dekat Presiden Vladimir Putin

MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) pada hari Senin (22/8/2022) menuduh dinas intelijen Ukraina berada di balik pembunuhan Darya Dugina, putri ideolog garis keras Rusia Alexander Dugin, dalam sebuah pemboman mobil di pinggiran Moskow.

"Kejahatan itu disiapkan dan dilakukan oleh dinas khusus Ukraina," kata FSB dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia, seraya menambahkan bahwa pelaku telah melarikan diri ke Estonia, anggota Uni Eropa.

Rincian lebih lanjut datang pada klaim agen mata-mata Rusia FSB bahwa dinas intelijen Ukraina membunuh Darya Dugina, putri ultra-nasionalis Rusia Alexander Dugin yang merupakan sekutu dekat presiden Vladimir Putin.

FSB mengidentifikasi pelaku serangan sebagai seorang wanita bernama Natalia Vovk. Menurut pernyataan FSB, penyerang tiba di Rusia pada Juli 2022 bersama putrinya dan menyewa sebuah apartemen di gedung yang sama tempat Dugina tinggal.

Vovk mengikuti Dugina dengan Mini Cooper dengan plat nomor yang dikeluarkan di Kazakhstan, Ukraina dan di "Republik Rakyat Donetsk" yang didukung Rusia di Ukraina timur, tambah FSB.

Media terkait Kremlin telah memposting apa yang mereka katakan sebagai kartu identitas penyerang. Beberapa ahli Rusia, bagaimanapun, mempertanyakan kredibilitas klaim FSB.

Dinas keamanan federal Rusia itu mengatakan penyerang berada di sebuah festival di luar Moskow yang dihadiri Dugin dan putrinya pada hari Sabtu.

Ledakan tersebut terjadi tak lama setelah Dugina meninggalkan festival budaya "Tradisi" di sebuah perkebunan tempat ayahnya memberikan kuliah.

Keduanya diperkirakan pergi bersama tetapi malah Ayahnya naik mobil yang berbeda, kata seorang teman.

Rekan Dugina mengatakan mobil yang dikendarainya adalah milik ayahnya dan kemungkinan besar sang ayah adalah target yang sebenarnya.

Lima menit kemudian, sebuah bom meledak di mobil yang dikendarai Dugina, membunuhnya seketika.

Ukraina bantah terlibat

Kievmembantah keras tuduhan itu. "Ukraina sama sekali tidak ada hubungannya dengan ini, karena kami bukan negara kriminal seperti Rusia, atau negara teroris," kata Mykhailo Podolyak, penasihat presiden, Volodymyr Zelenskiy, dalam sambutan yang disiarkan di televisi.

Sementara itu presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan "belasungkawa yang tulus" kepada keluarga Dugin setelah pembunuhan Darya Dugina dalam sebuah bom mobil di dekat Moskow.

"Kejahatan keji dan kejam mengakhiri kehidupan Darya Dugina, orang yang cerdas, berbakat dengan hati Rusia yang nyata - baik, penuh kasih, simpatik, dan terbuka," kata Putin dalam pesan yang dirilis oleh Kremlin.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Taliban Tunjuk Mantan Tahanan Guantanamo Untuk Pimpin Pertempuran Di Panjshir Melawan NRF
• Warga Suriah Peringati 9 Tahun Pembantaian Ghouta Oleh Rezim Teroris Assad
• Rusia Gunakan Rudal Hipersonik Berkemampuan Nuklir Untuk Kali Ke-3 Di Ukraina
• Polisi Selidiki Serangkaian Insiden Anti-Muslim Di Negara Bagian Maine Amerika Serikat
• PBB Akan Akhiri Pengecualian Larangan Perjalanan Bagi 13 Pejabat Taliban
• Tentara Bayaran Wagner Rusia Bantu Pemerintah Mali Perangi Al-Qaidah
• Pengadilan AS Vonis Penjara Seumur Hidup Anggota 'Beatles' Islamic State El Shafee Elsheikh
• Australia Kecewa Indonesia Kurangi Hukuman Pelaku Bom Bali