Senin, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 4 September 2023 07:18 wib
7.643 views
15 Orang Ditangkap Di Swedia Saat Berusaha Cegah Pembakaran Al-Qur'an
STOCKHOLM, SWEDIA (voa-islam.com) - Polisi Swedia pada hari Ahad (3/9/2023) menangkap 15 orang yang berusaha mencegah Salwan Momika membakar kitab suci umat Islam.
Insiden itu terjadi di wilayah Varnhemstorget di Malmo, yang merupakan rumah bagi populasi Muslim yang padat.
Sekitar 100 pengunjuk rasa melemparkan batu dan botol ke arah polisi dan Momika, seorang pengungsi Irak yang tinggal di Stockholm, setelah penghasut anti-Islam itu membakar Al-Qur'an di bawah perlindungan polisi.
Polisi menjauhkan Momika dari tempat kejadian setelah terjadi perkelahian dan menangkap 15 pengunjuk rasa.
Kehadiran polisi dalam jumlah besar terus berlanjut di daerah tersebut jika terjadi insiden, kata polisi Malmo.
Aksi provokatif pembakaran Al-Qur'an di Swedia
Selain Denmark, Swedia juga mendapat kritik luas karena mengizinkan penodaan Al-Qur'an di depan umum di bawah perlindungan polisi.
Politisi Swedia-Denmark Rasmus Paludan, pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) sayap kanan, telah membakar Al-Quran di kota Malmo, Norrkoping, Jonkoping, dan Stockholm di Swedia, termasuk selama Paskah tahun lalu.
Pada tanggal 21 Juni, dia membakar Al-Quran di luar Kedutaan Besar Turki di Swedia.
Momika menjadi berita utama seminggu kemudian, ketika dia membakar Al-Qur'an di luar masjid di Stockholm selama Idul Adha, salah satu hari raya keagamaan Islam utama yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Pada tanggal 20 Juli, di luar Kedutaan Besar Irak di Swedia, ia melemparkan mushaf Al-Qur'an dan bendera Irak ke tanah dan menginjaknya, kemudian membakar mushaf Al-Qur'an tersebut di luar gedung parlemen Swedia pada tanggal 31 Juli.
Imigran Iran Bahrami Marjan melakukan tindakan provokatif serupa di Angbybadet, sebuah daerah dekat Stockholm, pada 3 Agustus.
Momika juga kembali melakukan pembakaran Al-Qur'an di luar Kedutaan Besar Iran pada awal Agustus, dan satu lagi di depan Masjid Stockholm pada Kamis lalu.
Meski mengakui bahwa tindakan tersebut merugikan citra Swedia dan membahayakan keamanan, Momika masih bisa mendapatkan izin dari pihak berwenang.
Badan keamanan Swedia juga mengatakan situasi keamanan negaranya memburuk setelah pembakaran Al-Qur'an yang terus berlanjut. (AA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!