Sabtu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Januari 2024 08:34 wib
6.468 views
WHO Bantah Tuduhan Israel Mereka Berkolaborasi Dengan Hamas
GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menepis tuduhan "Israel" bahwa mereka berkolaborasi dengan Perlawanan Palestina, Hamas, dengan mengabaikan "bukti" Israel mengenai "penggunaan militer" atas rumah sakit di Jalur Gaza.
Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, klaim semacam itu mungkin merugikan para pekerja organisasi tersebut di lapangan.
Tedros menanggapi tuduhan yang dilontarkan Duta Besar Israel Meirav Eilon Shahar pada pertemuan dewan badan kesehatan PBB pada hari Kamis (25/1/2024).
Ghebreyesus membantah tuduhan palsu tersebut dan menyebutnya “berbahaya” bagi para pekerja yang terlibat di Gaza yang “mempertaruhkan nyawa mereka untuk melayani kelompok rentan.”
“Sebagai badan PBB, WHO tidak memihak dan berupaya demi kesehatan dan kesejahteraan semua orang.”
Shahar menanggapi Ghebreyesus di X, dengan mengutip "bukti jelas" bahwa tawanan Israel dibawa ke institusi medis setelah 7 Oktober. Seperti pejabat Israel lainnya, dia secara samar-samar mengutip rekaman CCTV dan laporan langsung sebagai "bukti".
Dia mengabaikan serangan yang sedang berlangsung terhadap rumah sakit di Gaza dan pasukan penyerang Israel yang menyerbu Rumah Sakit Al-Khair pada hari Rabu, sebelah barat Khan Younis.
Shahar juga mengabaikan fakta bahwa pendudukan Israel tidak begitu peduli terhadap tawanan Israel di Gaza, dan malah berusaha menghancurkan Gaza dan membunuh sebanyak mungkin warga Palestina.
Pada bulan Oktober, dengan dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa, seorang pilot Israel berhipotesis bahwa arahan Hannibal diterapkan pada tanggal 7 Oktober. Letkol Nof Erez, dalam sebuah wawancara untuk Haaretz, menunjukkan potensi penggunaan arahan tersebut oleh IOF pada 7 Oktober.
Pada hari Senin, surat kabar Haaretz Israel mengungkapkan bahwa militer Israel sebelumnya telah menemukan tiga tawanan: Ron Shireman dan Nick Baizer, serta pemukim Eliya Tolidano, dari sebuah terowongan di Jabalia di Jalur Gaza utara.
Maayan Shireman, seorang pemukim ilegal Yahudi Israel, yang merupakan ibu dari tentara Israel yang terbunuh, Ron Shireman, menuduh IOF dalam sebuah postingan di Facebook membunuh putranya dengan gas beracun yang dipompa ke dalam terowongan.
“Putra saya memang dibunuh, tapi bukan oleh Hamas, bukan karena tembakan yang tidak disengaja, bukan karena tembakan teman; dia dibunuh dengan perencanaan dan tekad yang kuat dengan memompa gas beracun ke dalam terowongan,” tulisnya. (MYD)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!