Ahad, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 18 Februari 2024 15:15 wib
7.903 views
Kementerian Kesehatan: Israel Ubah Rumah Sakit Gaza Jadi 'Pangkalan Militer'
GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Di tengah perang genosida Israel yang sedang berlangsung melawan Jalur Gaza, pasukan rezim Zionis dilaporkan telah mengubah rumah sakit terbesar yang masih berfungsi di wilayah pesisir menjadi “pangkalan militer.”
“Pasukan pendudukan menahan sejumlah besar staf medis di dalam Kompleks Medis Nasser, yang mereka (pasukan) ubah menjadi pangkalan militer,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra pada hari Sabtu (17/2/2024).
Pasukan Zionis menyerbu rumah sakit tersebut, yang terletak di kota Khan Younis di Gaza selatan, pada hari Kamis, menyerang ratusan pengungsi Palestina, yang mencari perlindungan di dalam fasilitas tersebut dari kerusakan akibat kampanye militer Israel.
Médecins Sans Frontières (MSF), juga dikenal sebagai Doctors Without Borders telah menyatakan keprihatinannya mengenai situasi yang terjadi di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza, dan menyerukan pasukan Israel untuk memastikan warga sipil dan staf medis yang terjebak di dalamnya tidak terluka.
Militer Israel mengklaim bahwa mereka sedang memburu pejuang Palestina di dalam rumah sakit, dan sejauh ini telah menangkap 100 tersangka.
Militer telah menggunakan klaim tersebut untuk menyerang dan mengepung rumah sakit di Gaza sejak 7 Oktober 2023, ketika mereka memulai perang melawan wilayah tersebut sebagai tanggapan atas operasi yang dilakukan oleh gerakan perlawanannya.
Hampir 29.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan, anak-anak, dan remaja, sejauh ini tewas akibat serangan brutal militer.
Juga pada hari Sabtu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk melakukan invasi darat terhadap kota Rafah di Gaza selatan, yang dipenuhi ratusan ribu pengungsi Palestina.
Netanyahu mengatakan para kritikus yang menyerukan rezim untuk tidak melakukan tindakan militer terhadap kota tersebut secara efektif mengatakan kepada Tel Aviv untuk “kalah perang.”
Pekan lalu, Netanyahu memerintahkan militer Israel untuk mengevakuasi warga sipil dari Rafah menjelang rencana operasi darat.
Kota ini menjadi tempat bagi sekitar 1,5 juta warga Palestina yang mengungsi dari peperangan.
Organisasi bantuan mengatakan evakuasi di Rafah hampir mustahil dilakukan, mengingat skala kehancuran di wilayah lain di Gaza dan banyaknya orang yang terjebak di wilayah yang terkepung. (ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!