Rabu, 27 Rabiul Akhir 1446 H / 31 Juli 2024 17:10 wib
7.712 views
Taliban Kecam Keras Pembunuhan Haniyeh, 'Sebut Kerugian Besar Bagi Umat Islam Dan Gerakan Jihadis'
KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, dan menyebutnya sebagai "kerugian besar bagi Umat Islam dan gerakan jihadis."
Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu menekankan bahwa mendukung Palestina dan Hamas merupakan kewajiban Islam dan kemanusiaan.
Taliban pada hari Rabu (31/7/2024) mengeluarkan deklarasi yang menyatakan bahwa "Ismail Haniyeh adalah seorang Muslim Palestina yang bijaksana dan cakap yang telah melakukan pengorbanan yang signifikan dalam perjuangan dan jihadnya yang sukses, tetap setia pada tujuannya." Menurut Taliban, "Kesyahidan adalah kemenangan terbesar bagi seorang Muslim dan seorang mujahid."
Kelompok itu memuji Haniyeh karena telah mengajarkan para pengikutnya nilai-nilai perlawanan, pengorbanan, kesabaran, ketahanan, dan perjuangan.
Taliban menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina dan menegaskan kembali komitmennya untuk membela Palestina dan Hamas sebagai bagian dari tanggung jawab Islam dan kemanusiaan mereka.
Mereka mendesak negara-negara Muslim dan Arab untuk melakukan segala upaya guna menghentikan serangan Israel, dengan memperingatkan bahwa "kejahatan Israel" yang terus berlanjut akan menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan tersebut, yang akan membuat Israel dan para pendukungnya bertanggung jawab atas segala konsekuensinya.
Sebelumnya, Ismail Haniyeh sempat bertemu dengan Abdul Kabir, wakil perdana menteri Taliban, di Teheran pada hari Selasa selama upacara pelantikan presiden terpilih Iran, Massoud Pezeshkian.
Ismail Haniyeh terbunuh dalam sebuah serangan di Teheran pada Selasa malam.
Pembunuhan Ismail Haniyeh menandai peristiwa penting dalam konflik yang sedang berlangsung yang melibatkan Palestina dan Israel.
Kecaman keras Taliban dan seruan untuk solidaritas regional menyoroti hubungan yang mendalam antara kelompok-kelompok jihadis dan ketegangan geopolitik yang lebih luas di Timur Tengah. Peristiwa ini menggarisbawahi volatilitas yang sedang berlangsung dan perlunya peningkatan upaya diplomatik untuk mengatasi konflik yang terus-menerus terjadi di kawasan tersebut. (KP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!