Ahad, 3 Ramadhan 1446 H / 2 Maret 2025 21:36 wib
1.494 views
Israel Mulai Kembali Pengepungan di Gaza, Larang Masuk Barang dan Bantuan
GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Israel telah memulai kembali pengepungannya di Jalur Gaza, melarang masuknya barang dan bantuan ke daerah kantong itu, setelah fase pertama gencatan senjata berakhir tanpa kesepakatan untuk beralih ke fase kedua kesepakatan.
Israel malah mengatakan akan memperpanjang fase pertama perjanjian gencatan senjata dalam rencana yang didukung AS yang mengusulkan pembebasan setengah dari tawanan Israel yang tersisa untuk perpanjangan tersebut. Hamas menolak perpanjangan tersebut, menegaskan kembali tuntutannya untuk beralih ke fase kedua gencatan senjata, yang akan mengakhiri perang secara permanen, dan menyebut pengepungan di daerah kantong itu sebagai "pemerasan murahan, kejahatan perang, dan kudeta terang-terangan terhadap perjanjian (gencatan senjata)".
Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich, yang memberikan suara menentang gencatan senjata dalam rapat kabinet, mengatakan keputusan itu merupakan "langkah penting ke arah yang benar".
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lebih lanjut mengancam "konsekuensi tambahan" jika Hamas tidak menyetujui rencana untuk memperpanjang fase pertama kesepakatan tersebut.
Pelarangan barang masuk ke Gaza bertepatan dengan dimulainya Ramadhan, bulan suci umat Islam yang mengharuskan umat Islam berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam.
Menurut kantor berita Palestina Wafa, penembakan Israel di Beit Hanoun pada Ahad (2/2/2025) pagi di Gaza utara menewaskan satu warga Palestina dan melukai yang lainnya.
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada hari Ahad menyerukan kepatuhan penuh terhadap kesepakatan gencatan senjata Gaza, mendesak Israel dan Hamas untuk menghormati komitmen mereka.
"Tidak ada alternatif selain implementasi penuh dan setia oleh semua pihak atas apa yang ditandatangani Januari lalu," kata Abdelatty pada konferensi pers di Kairo bersama komisaris UE untuk Mediterania, Dubravka Suica.
Ia juga mendesak Uni Eropa untuk memberikan "tekanan maksimum kepada para pihak, terutama pihak Israel, terkait komitmen terhadap perjanjian gencatan senjata" (TNA/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!