Rabu, 11 Safar 1447 H / 6 Agutus 2025 10:30 wib
418 views
Nama 'Yahya Sinwar' di Papan Selamat Datang Bayi di Jerman Picu Kontroversi
LEIPZIG, JERMAN (voa-islam.com) - Rumah Sakit Universitas Leipzig di Jerman menghapus sebuah postingan Instagram setelah akun tersebut mengumumkan kelahiran seorang bayi dengan nama “Yahya Sinwar” muncul di papan sambutan bayi baru lahir di Rumah Sakit Universitas Leipzig menuai protes. Nama tersebut, yang mirip dengan nama pemimpin Hamas Yahya Sinwar, memicu keluhan dan menyebabkan intervensi dari kelompok lobi pro-Israel.
Rumah sakit tersebut memiliki tradisi menampilkan papan harian bertuliskan "Willkommen" (Selamat Datang), lengkap dengan daftar nama bayi yang baru lahir. Biasanya, nama-nama yang muncul adalah nama-nama umum seperti Matteo, Emma, Lukas, atau Mohammed. Namun pada hari Ahad (03/08/2025) lalu, muncul satu nama yang mengejutkan banyak pihak: Yahya Sinwar, nama lengkap dari tokoh politik Hamas yang gugur syahid dalam konflik di Gaza pada Oktober 2024.
Yang menambah kehebohan, salah satu staf rumah sakit dilaporkan menggambar simbol hati di atas huruf "i" dalam nama tersebut, sebuah detail kecil yang menuai reaksi besar setelah foto papan tersebut diunggah ke Instagram.
Respons Publik dan Permintaan Maaf Rumah Sakit
Unggahan foto tersebut memicu gelombang komentar kritis dan ekspresi keterkejutan di media sosial. Banyak pengguna mempertanyakan bagaimana nama yang dikaitkan dengan sosok yang terlibat dalam konflik politik dan perjuangan rakyat Palestina tersebut bisa lolos tanpa penyaringan.
Rumah sakit tersebut kemudian mengeluarkan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa postingan tersebut merupakan bagian dari praktik rutin yang dilakukan dengan persetujuan orang tua. Mereka menekankan bahwa tidak ada niat politik di baliknya, namun menegaskan akan meninjau kebijakan media sosialnya.
Melalui juru bicaranya, Jörn Glassner, rumah sakit menyatakan bahwa staf yang mengunggah foto tidak mengetahui konotasi politik dari nama tersebut.
“Dalam kasus ini, staf yang memposting gambar tersebut tidak menyadari bahwa nama tersebut saat ini diasosiasikan dengan tokoh politik terkenal yang terlibat dalam konteks geopolitik yang sangat sensitif,” ujar Glassner kepada surat kabar Bild.
Rumah sakit juga mengakui bahwa unggahan tersebut dapat menimbulkan “ketidaknyamanan atau kesedihan” bagi sebagian orang, dan menyampaikan “permintaan maaf yang tulus kepada siapa pun yang merasa tersinggung atau terprovokasi.”
“Kami menjadikan insiden ini sebagai pelajaran untuk meninjau ulang prosedur internal kami demi memastikan sensitivitas yang lebih besar dalam menangani hal serupa di masa mendatang,” tambah pihak rumah sakit.
Siapa Yahya Sinwar?
Yahya Sinwar adalah pemimpin biro politik Hamas di Gaza yang dinyatakan gugur pada 18 Oktober 2024 dalam konfrontasi dengan pasukan Israel. Ia dianggap bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober 2023 bertajuk “Banjir Al-Aqsa”, yang mengakibatkan korban besar di pihak Israel serta mencoreng reputasi keamanan dan kehebatan negara Zionis tersebut. Otopsi oleh pihak Israel menunjukkan bahwa Sinwar tidak makan selama setidaknya tiga hari sebelum kematiannya.
Insiden di Leipzig ini semakin memanas setelah rapper Yahudi Jerman, Ben Salomo, membagikan foto papan tersebut di Instagram dan mengecam pihak rumah sakit. Unggahannya viral dan memicu perdebatan lebih luas di dunia maya.
Nama Yahya: Antara Tradisi dan Sensitivitas
Meski menimbulkan kontroversi, nama "Yahya" sendiri merupakan nama yang sangat umum di dunia Arab dan semakin populer di Eropa. Menurut laporan The Jerusalem Post tahun 2024, nama Yahya naik 33 peringkat dalam daftar nama bayi laki-laki di Inggris dan Wales, bahkan masuk ke jajaran 100 nama terpopuler di sana. Data dari Kantor Statistik Nasional Inggris menunjukkan bahwa 583 bayi laki-laki diberi nama Yahya pada tahun itu.
Hingga kini, belum diketahui apakah nama bayi di Leipzig tersebut memang diberikan secara sadar oleh orang tuanya, atau apakah pihak kantor catatan sipil Jerman akan menerima nama tersebut secara resmi. Identitas orang tua sang bayi juga belum diungkap ke publik. (TNA/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!