Jum'at, 28 Rabiul Akhir 1447 H / 17 Oktober 2025 14:32 wib
2.028 views
Jenazah Warga Palestina yang Dikembalikan Israel Alami Penyiksaan dan Eksekusi, Media Barat Diam
GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) — Sejumlah dokter di Gaza menyebut Israel melakukan penyiksaan dan eksekusi terhadap warga Palestina, setelah menerima kembali puluhan jenazah yang menunjukkan tanda-tanda kekerasan berat. Sebanyak 90 jenazah diserahkan tentara Israel kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, dan 45 di antaranya tiba di Rumah Sakit Nasser, Khan Yunis, pada Rabu (15/10/2025).
Kepala Departemen Anak Rumah Sakit Nasser, dr. Ahmed Al-Farra, mengatakan hampir seluruh jenazah yang diterima menunjukkan kondisi mengenaskan.
“Sebagian besar dalam keadaan mata tertutup, tangan dan kaki terikat, serta luka tembak di antara kedua mata. Hampir semuanya dieksekusi,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Al-Farra, selain luka tembak, tubuh korban juga memperlihatkan tanda-tanda pemukulan berat dan perlakuan kasar setelah kematian. Rumah sakit menerima jenazah tanpa identitas—hanya label bernomor. Karena fasilitas uji DNA di Gaza rusak akibat perang, pihak rumah sakit meminta keluarga datang untuk mengenali jenazah secara langsung.
Bagian dari Pertukaran Jenazah
Penyerahan jenazah itu dilakukan melalui koordinasi dengan ICRC, dalam kerangka pertukaran jenazah antara Israel dan kelompok Hamas yang dimediasi oleh Amerika Serikat. Dalam kesepakatan itu, Hamas menyerahkan beberapa jenazah sandera asal Israel, sementara Israel mengembalikan dua kelompok masing-masing 45 jenazah warga Palestina yang sebelumnya disimpan di fasilitas pendingin di lokasi yang dirahasiakan.
Tuduhan Eksekusi Sebelumnya
Kasus ini bukan yang pertama. Pada Maret lalu, ditemukan 15 jenazah tenaga medis dan petugas penyelamat Palestina di sebuah kuburan dangkal. Seluruhnya ditemukan dengan tangan dan kaki terikat serta luka tembak di kepala. Peristiwa tersebut kini termasuk dalam penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terkait dugaan kejahatan perang di wilayah Palestina.
Diamnya Media Barat
Meski laporan-laporan semacam ini terus bermunculan, sejumlah pengamat menilai media besar di Barat cenderung mengabaikannya. Kritik diarahkan pada cara pemberitaan yang dianggap tidak seimbang—di mana penderitaan warga Palestina jarang mendapat sorotan, sementara narasi yang mengedepankan sisi emosional tentara Israel justru lebih banyak diberitakan.
Sebagai contoh, salah satu laporan CNN bertajuk “Haunted by what they’ve seen and done, Israeli soldiers battle trauma and suicide” menggambarkan tentara Israel yang mengalami trauma dan rasa bersalah akibat perang. Artikel tersebut menyoroti penderitaan psikologis tentara, namun sama sekali tidak menyinggung penderitaan warga sipil Palestina yang menjadi korban kekerasan.
Organisasi hak asasi manusia internasional berulang kali menyerukan penyelidikan independen terhadap dugaan eksekusi di luar hukum, penyiksaan, dan perlakuan tidak manusiawi terhadap warga Palestina. Namun hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak militer Israel mengenai temuan terbaru di Rumah Sakit Nasser tersebut. (MeMo/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!