Selasa, 29 Rabiul Akhir 1447 H / 21 Oktober 2025 16:51 wib
207 views
Israel Pertimbangkan Bakar Jenazah Yahya Sinwar Alih-alih Mengembalikannya ke Hamas
TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Menteri Transportasi Israel, Miri Regev, mengatakan bahwa ia mengusulkan untuk membakar jenazah mantan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah pertemuan Kabinet Keamanan baru-baru ini. Ia berpendapat bahwa ada beberapa "simbol yang tidak boleh dikembalikan."
“Saya pikir kita harus melakukan hal yang persis seperti yang dilakukan orang Amerika terhadap bin Laden,” kata Regev, merujuk pada pemimpin al-Qaida Usama bin Ladin, yang dibunuh oleh pasukan khusus AS pada tahun 2011 dan dimakamkan di laut.
“Saya mengajukan usulan itu di dalam Kabinet. Ada simbol-simbol yang memang tidak layak untuk dikembalikan,” tambahnya seperti dilaporkan Ynet News Selasa (21/10/2025).
Menurut laporan, usulan Regev saat ini sedang dikaji oleh pejabat keamanan Israel.
Berbicara dalam wawancara dengan stasiun radio ultra-Ortodoks Kol Barama, Regev menjelaskan bahwa ide tersebut sebenarnya tidak sempat dibahas dalam sesi Kabinet.
“Saya yakin ada simbol tertentu yang tidak boleh dikembalikan,” tegasnya. “Sayangnya, karena kita memahami Timur Tengah dan tahu bagaimana dinamika di kawasan ini, saya bisa katakan bahwa saya sama sekali tidak ingin melihat Sinwar dimakamkan.”
Permintaan Hamas dalam Negosiasi
Awal bulan ini, The Wall Street Journal melaporkan bahwa dalam negosiasi yang dimediasi oleh AS, Mesir, dan Qatar, Hamas menuntut agar jenazah Yahya Sinwar dan saudaranya Mohammed Sinwar dikembalikan, sebagai bagian dari kesepakatan. Hamas juga meminta pembebasan sejumlah tahanan veteran. Namun, permintaan tersebut akhirnya ditolak oleh Israel.
Israel sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka tidak akan menyerahkan jenazah Sinwar, yang kini telah dipindahkan ke lokasi rahasia. Pada 9 Oktober, setelah Presiden AS saat itu Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama rencana gencatan senjata, seorang pejabat Israel mengatakan kepada CNN bahwa:
“Jenazah Sinwar bersaudara tidak akan menjadi bagian dari kesepakatan saat ini.”
Kematian Yahya dan Mohammed Sinwar
Yahya Sinwar, yang memimpin Hamas di Jalur Gaza selama serangan 7 Oktober 2024, gugur pada 16 Oktober 2024 dalam operasi militer Israel di lingkungan Tel al-Sultan, Rafah.
Saudaranya, Mohammed Sinwar, yang mengambil alih komando sayap militer Hamas setelah kematian Mohammed Deif pada Juli 2024, juga terbunuh dalam serangan udara Israel pada Mei di kompleks bawah tanah di bawah Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis. (Ynet/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!