Senin, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Maret 2016 23:58 wib
10.365 views
3 Maret 1924 - 3 Maret 2016: 92 Tahun Kaum Muslimin Tanpa Penjaga
Sahabat VOA-Islam...
Allah telah memberikan seperangkat aturan bagi kaum muslimin, yang dengan aturan tersebut kaum muslimin dapat memimpin dunia layaknya kehidupan saat Rasul, Khulafaur Rasyidin dan Khalifah kaum muslimin memimpin.
Kepemimpinan mereka semua didasarkan pada satu pemerintahan yang menjadi bagian dari Islam yakni #KHILAFAH. #KHILAFAH merupakan kepemimpinan umum bagi kaum muslimin seluruhnya di dunia untuk menegakkan hukum-hukum Syariah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.
Jejak sejarah dunia telah mencatat hanya #KHILAFAH sistem pemerintahan yang mampu menjadikan manusia diatur dengan aturan Islam dan memberikan perlakuan adil pada seluruh manusia. Sejarah besar yang menjadi perhatian pada hari ini tepat 3 Maret adalah bahwa #KHILAFAH telah diruntuhkan oleh pengkhianat Mustafa Kemal At-Taturk.
Bagi kafir penjajah tindakan Mustafa Kemal merupakan sebuah tindakan heroik karena telah berhasil menjatuhkan negara adidaya pada masanya yang sangat besar dan tangguh. Dikisahkan #KHILAFAH terakhir di bawah kepemimpinan Sultan Abdul Majid II tidak dapat diruntuhkan melalui serangan fisik atau peperangan.
Keruntuhan #KHILAFAH merupakan hasil uapaya keras dari kaum kafir penjajah Inggris, Amerika, dan Perancis. Saat #KHILAFAH telah runtuh maka telah terjadi malapetaka bagi kaum muslimin, yakni hilangnya penjaga kaum muslimin. Tanpa #KHILAFAH kaum kafir melakukan pembantaian di mana-mana. Darah tumpah, dan nyawa seakan tak ada harganya.
Kaum muslimin Palestina, Suriah, Irak, Afghanistan, Rohingya dan seluruh kaum muslimin di dunia tersiksa, teriakan meminta pertolongan tak di dengar oleh pemimpin negeri-negeri muslim. Mereka memiliki telinga tapi tidak mendengar jeritan kaum muslimin yang meminta pertolongan padanya. Mereka memiliki mata namun mereka seakan tidak melihat penyiksaan yang dialami kaum muslimin dunia.
Tentang Imamah Imam Al-mawardi Asy-syafi’i menyatakan:
( الإمامة موضوعة لخلافة النبوة في حراسة الدين وسياسة الدنيا به ) أ . هـ .
“Imamah itu obyeknya adalah khilafah nubuwwah dalam menjaga agama serta politik yang sifatnya duniawi”
الدين والسلطان توأمان.. الدين أسوالسلطان حارس، فما أس له مهدوم، وما لا حارس له فضائع
Agama dan kekuasaan adalah dua saudara kembar. Agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaga. Sesuatu tanpa pondasi pasti akan runtuh dan sesuatu tanpa penjaga pasti akan hilang. (Hujjatu al-Islam, Abu Hamid al-Ghazali, Al-Iqtishad fi al-I’tiqad, hlm. 255-256).
Tanpa #KHILAFAH tak ada yang mampu menjaga agama. Dampak ketiadaan #KHILAFAH semakin merjalela orang-orang menghina #ISLAM, #Al-Quran dan #Rasulullah. Mereka yang menghina tidak mendapatkan hukuman apapun dari para pemimpin negeri Islam. Ketiadaan #KHILAFAH menambah pahitnya kehidupan kaum muslimin saat beribadah. Kasus demi kasus pembakaran al-Quran dan Masjid masih saja terjadi, kejadian ini dikarenakan para pelaku yang melakukannya tidak mendapat sanksi yang tegas. Hanya kecaman yang dilontarkan.
#KHILAFAH merupakan penjaga, dan satu-satunya yang dapat mengurusi urusan umat dalam mewujudkan #ISLAM #RAHMATANLIL’ALAMIN. #KHILAFAH dalam sejarahnya telah menjadi sistem tunggal di dunia yang dapat menjaga aqidah, harta dan nyawa umat manusia. Berbeda dengan #DEMOKRASI yang membiarkan aqidah, harta dan nyawa menjadi urusan individu rakyatnya. #KHILAFAH satu-satunya sistem pemerintahan yang dapat mewujudkan #UKHUWAH Islam terjalin dengan kuat yang berlandaskan aqidah Islam. Berbeda dengan #DEMOKRASI yang justru memecah-belah rakyatnya dengan ikatan-ikatan yang lemah seperti ikatan nasionalisme, sukuisme, agamaisme, dll. “Katanya nasionalis tapi kok antar suporter klup bola bentrokan?!”.
Hanya #KHILAFAH yang dapat menjadi negara adidaya tanpa menjajah apalagi menyiksa melalui pelaksanaan #DAKWAH dan #JIHAD ke seluruh dunia. Negeri-negeri yang menerima dakwah akan menjadi bagian dari wilayah #KHILAFAH, bagi negeri-negeri yang tidak menerima dakwah maka akan difutuhat agar tunduk kepada #KHILAFAH. Esensi dakwah yang sebarkan adalah pembebasan. Pembebasan dari penghambaan kepada makhluk menuju penghambaan hanya kepada Allah SWT.
Sejarah #KHILAFAH telah terbukti mampu melahirkan orang-orang jenius sekaliber Imam Asy-Syafi’i, Abbas Ibnu Firnas, Al-Khawarizmi, dll. Sementara dampak ketiadaan #KHILAFAH saat ini, #DEMOKRASI hanya melahirkan #KORUPTOR berkedok wakil rakyat. Inilah mengapa kami sangat merindukan kehadiran #KHILAFAH yang mewujudkan #ISLAM #RAHMATANLIL’ALAMIN. [syahid/voa-islam.com]
Kiriman Muhammad Rizki
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!