Kamis, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Desember 2016 06:35 wib
6.139 views
Islam Dasar yang Haq
Oleh: Mahfud Abdullah
(Analis PKDA - Pusat Kajian data dan Analisis)
“Seluruh pemerintahan kapitalis di dunia tidak bisa mentolerir perjuangan apapun tentang Islam sebagai ideologi alternatif. Demikian juga takut melihat meningkatnya kekutan politik dan popularitas partai Islam seperti Hizbut Tahrir dan dukungan masyarakat kepada Hizb. Ketakutan itu sampai pada taraf Barat dan antek-anteknya tidak mengijinkan segala bentuk kekritisan, maka pilihan rezim boneka dimana-mana menggunakan cara-cara represif untuk menentang Hizbut Tahrir dan visi Islam yang diembannya“ Umar Syarifudin (Lajnah Siyasiyah DPD HTI Jatim)
Begitulah, kebangkitan umat Islam yang mengalami peningkatan di negeri-negeri muslim merupakan fakta yang membuat Amerika dan sekutunya pusing kepala. Mereka merasakan adanya ancaman serius yang tercermin pada Islam dan kebangkitan Islam. Mereka pun menekan para kompradornya untuk melawan Islam politik transnasional. Sesungguhnya masalah Indonesia yang—merupakan negeri Muslim ini—bagi Amerika dan sekutunya adalah masalah internasional yang sangat kritis. Sebab, Indonesia bersama-sama dengan Malaysia akan bisa menjadi front perlawanan di kawasan tersebut, yang tidak kalah dengan kekuatan besar yang berpengaruh di sana; tentu kalau keduanya menjadikan Islam sebagai ideologi dan sistem kehidupannya.
Secara historis, Khilafah Islam telah menghimpun muslim dan non-muslim berabad-abad lamanya. Panji Islam telah menaungi kita dalam jangka waktu yang panjang. Kita dahulu kuat dan mulia. Kita berbagi kebaikan bersama-sama dan memerangi keburukan bersama-sama. Negeri kita adalah negeri pahlawan, negeri al-Qadisiyah, negeri al-Buwaib Yarmuk Persia, negeri Harun ar-Rasyid dan al-Mu’tashim, negeri Shalahuddin, negeri para pembebas terdahulu dan yang akan datang. Sungguh Khilafah Islam yang satu adalah kuat dengan warganya. Sementara Irak yang terpecah-pecah lemah dengan keterpecahannya.
Saat ini kita terjajah, terpecah belah. Dunia dalam genggaman penjajahan, ini sebagai implementasi atas politik Amerika. Eropa, Rusia dan China pun berjalan di belakang politik Amerika itu, kemudian antek-antek dan para pengikut yang tidak ingin kita bersatu padu, ingin terpecah-pecah saling bermusuhan dan bersaing, saling memerangi sebagian terhadap sebagian yang lain.
Ini adalah sistem Islam. Ini adalah ideologi politik yang memecahkan semua masalah kehidupan: mulai dari masalah bagaimana menyembah Sang Pencipta kita (Ibadah), hingga masalah pribadi untuk mengetahui bagaimana mengatur kehidupan pribadi kita (seperti makanan, pakaian, dan lain-lain), bagaimana mengatur masalah-masalah sosial kita, hingga mengetahui bagaimana mengatur interaksi manusia (Mu’amalaah), termasuk mengatur masyarakat dan pemerintahan
Salah satu persoalan umat islam secara mendasar adalah gagal fahamnya umat dalam memahami mabda. Benar, Islam adalah seperangkat hukum, yang juga dikenal sebagai “Petunjuk” atau “Huda” seperti yang disebutkan pada ayat Al- Qur’an : ” Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk” . Tugas kita terhadap Allah Swt. disebut sebagai “Ibadah” (tindakan peribadatan individual) dalam Islam. Dan tugas kita terhadap sesama makhluk disebut “Mu’amalah” (transaksi) dalam Islam.
Ini adalah sistem Islam. Ini adalah ideologi politik yang memecahkan semua masalah kehidupan: mulai dari masalah bagaimana menyembah Sang Pencipta kita (Ibadah), hingga masalah pribadi untuk mengetahui bagaimana mengatur kehidupan pribadi kita (seperti makanan, pakaian, dan lain-lain), bagaimana mengatur masalah-masalah sosial kita, hingga mengetahui bagaimana mengatur interaksi manusia (Mu’amalaah), termasuk mengatur masyarakat dan pemerintahan.
Tidak seorang pun yang waras yang akan berpikir bahwa Allah Swt. akan menurunkan sebuah sistem lengkap tanpa memberikan kita seperangkat solusi yang lengkap untuk mengatur masyarakat kita, yang sangat kita butuhkan bimbingan-Nya. Islam adalah seperangkat solusi yang lengkap, dengan jelas dinyatakan dalam ayat Al-Qur’an : “Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu Agamamu … ” .
Sebuah ideologi akan terlihat atsarnya jika di emban oleh sebuah negara, jadi jika mau membandingkan penerapan sebuah ideologi harus ada prototipe pengemban,yakni negara. Maka tidak fair jika seringkali islam di sudutkan dengan berbagai wacana solusi tapi tidak pernah di beri kesempatan untuk di emban oleh sebuah negara. Tegasnya ideologi sebelum di emban oleh negara hanya bersifat teori,apapun ideologinya. Ideologi Islam dengan ke khas annya tidak bisa di campur dengan ideologi lain,kejernihan sumber idiologi islam,yakni wahyu mengharuskan hal tersebut.Ke khasannya dalam memberikan jalan keluar terhadap masalah yang di hadapi pengembanya tidak di jumpai di ideologi lain.
Maka jika kita lihat fakta umat hari ini ideologi islam masih bersemayam di hati kaum muslim, terbukti setiap masalah yang menyangkut ide islam umat segera bereaksi ,sebagai contoh faktual cara umat merespon masalah penistaan agama.meski sebagian besar dari umat belum menyadari secara penuh bahwa dada yang bergemuruh itu di sebabkan tanda bangkitnya ideologi.
Jika umat berpaling dari ideologi islam maka kenestapaan akan terus melanda umat islam sampai ideologi ini di jadikan solusi atas masalah umat. Yang lebih penting dari semua itu adalah bahwa penerapan ideologi islam bukan hanya untuk orang orang islam saja, melainkan untuk seluruh umat manusia. "wama arsalnaaka illa rohmatan lil ‘aalamiin".
Sementara, ide negara bangsa saat ini telah dipandang sebagai ide asing yang disuntikkan di negeri dunia Islam. Dalam sejarah Islam tidak pernah ada ide nasionalisme itu. Begitu pula ide itu bukan merupakan hasil dari fikih Islami. Akan tetapi justru sebaliknya, ide itu merupakan ide yang dipaksakan kepada kaum Muslim oleh kekuatan barat untuk menghalangi kembali tegaknya Khilafah. Atas dasar itu kaum Muslim saat ini tidak memberikan loyalitas kepada negara-negara buatan itu. Sesuatu yang memaksa negara-negara itu untuk memerintah kaum Muslim secara tirani dan diktator. Sekarang tinggal masalah waktu tegaknya Khilafah global di atas reruntuhan rezim-rezim represif itu.
Walhasil, sesungguhnya yang wajib bagi kita adalah memperhatikan strategi baru Musuh-musuh Islam dalam sifatnya sebagai rencana negara kolonial ideologis yang memusuhi Islam dan kaum muslim, yang sedang berupaya memacah belah negeri kita, dan kita sebagai kaum muslim. Dan sesungguhnya jalan untuk menghadapi hal itu tidak lain dengan mengoreksi pemerintah, kekuatan-kekuatan politik serta gerakan-gerakan separatis atas dasar Islam. Dan kita berupaya membangun negara ideologis berdasarkan asas Islam. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!