Ahad, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Februari 2017 16:28 wib
6.282 views
Pertempuran Abadi
Sahabat VOA-Islam...
Takutlah pada Allah dan hanya pada Allah dalam agama kalian. Takutlah pada Allah dan hanya pada Allah terhadap umat kalian. Takutlah pada Allah dan hanya pada Allah terhadap Khilafah kalian. Takutlah pada Allah dan hanya pada Allah terhadap senjata kalian. Gigitlah semua itu dengan gigi geraham.
Bersiaplah untuk menolong agama kalian, mengalahkan musuh-musuh kalian dengan kepemimpinan seorang Khalifah yang menjadi perisai kalian, dan di belakangnya kalian berperang, serta dengannya kalian berlindung. Jika kalian telah melakukan itu, maka kalian telah menyiapkan untuk kemuliaan kalian, dan kemenangan kalian di dunia dan akhirat.
Jika kalian tidak melakukannya, maka musuh-musuh kalian tidak akan pernah merasa cukup bahwa kalian telah menghancurkan senjata-senjata kalian dengan tangan-tangan kalian sendiri, bahkan kalian mengizinkannya untuk memasuki rumah-rumah kalian. Dan ketika itu telah terjadi, maka kalian tidak lagi memiliki tempat untuk melarikan diri. (Pesan Amir Hizbut Tahrir Atha Abu Rastah).
Sesungguhnya sejak manusia pertama diciptakan oleh Allah SWT telah ada benih-benih pertempuran keimanan dan kekufuran. Kita bisa mengetahuinya bagaimana iblis bersumpah akan senantiasa mencelakakan Nabi Adam as. berikut seluruh keturunannya ke dalam kemaksiatan. Maka bisa dikatakan pertempuran terlama dan terdahsyat yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia adalah pertempuran antara keimanan menghadapi kekufuran.
Apabila kita membaca kembali kisah-kisah para nabi Allah SWT maka kita akan menemui bagaimana proses pertempuran keimanan yang dibawa oleh para nabi melawan kekufuran manusia-manusia jahil senantiasa ada. Setiap nabi memiliki lawan tersendiri. Namun yang sama adalah bahwa lawan setiap nabi memiliki ambisi yang sama yakni berupaya menguasai hajat seluruh manusia agar berada di bawah kekuasaannya, tentu kekuasaan yang ia bangun bukan berasal dari wahyu Allah SWT. Serta melawan setiap pemikiran dan gerakan yang berpotensi menggoyang kekuasaan mereka. Ini mereka lakukan senantiasa untuk mempertahankan kekuasaan kufur mereka atas suatu umat.
Maka tidak heran apabila setiap nabi selalu memiliki kisah diperangi oleh penguasa pada zamannya dan bahkan benar-benar melakukan pembunuhan terhadap para nabi. Kita ingat kembali bagaimana nabi Ibrahim as dibakar hidup-hidup karena beliau berusaha mengungkap kekufuran dan kezaliman penguasa pada saat itu, namun justru beliau tidak terbakar sedikitpun akibat pertolongan Allah. Lalu nabi Musa as dan para pengikutnya dikejar Firáun dan pasukannya untuk dibunuh hingga berada di tepi laut merah, meski kemudian Allah SWT menolong nabiNya dan para pengikut beliau. Nabi Isa as yang kemudian ditangkap dan disalib karena mengajarkan dan menyebarkan ajaran-ajaran hanif, meski sebenarnya yang disalib itu bukanlah beliau. Dan tak bisa kita lupakan bagaimana makar orang-orang kafir Quraisy memerangi Rasulullah SAW dan para sahabat, namun dengan izin Allah SWT Rasulullah dan para sahabat mendapat kemenangan dari Allah SWT.
Terlepas kepastian Allah akan menolong setiap hambaNya yang taqwa dan ikhlas, kita bisa mengetahui bagaimana pertempuran antara keimanan dan kekufuruan itu tidak pernah berhenti. Lalu bagaimana dengan saat ini? Masihkan kita masuk dalam pusaran pertempuran itu?
Kita, umat islam, yang hidup pada zaman ini nyata-nyata masih berada pada pusaran pertempuran itu. Namun bedanya, kini umat islam yang berpihak pada kubu keimanan masih dalam kondisi belum memenangkan pertempuran itu. Saat ini memang kubu kekufuran itu masih menguasai kita sebagai umat islam. Dan bentuk kekufuran yang kini sedang dihadapi oleh umat islam adalah ideologi kufur kapitalisme yakni ideologi yang menafikan aturan Allah dalam mengatur kehidupan manusia, ideologi yang memisahkan agama dari kehidupan. Kita wajib menyadari adanya pertempuran dahsyat ini.
Sebagaimana sejarah para pengusung keimanan, kita umat islam pun akan terus mendapatkan perlawanan sengit dari kubu kekufuran, mereka akan terus melakukan perlawanan tiada henti atas kita. Berbagai macam rencana-rencana jahat akan terus ada dan dilakukan. Tujuan mereka masih sama sebagaimana para pendahulunya, ingin berkuasa atas umat dan mempertahankan eksistensi kekufuran yang mereka emban. Maka setiap pergerakan yang berupaya mengungkap kezaliman dan kekufuran akan dibabat habis tanpa ampun.
Begitu pula kita pun harus sadar sesadar-sadarnya bahwa para pendahulu kita tidak pernah menyerah untuk melawan kekufuran itu. Apapun resikonya kita akan terus melawan dan melawan. Kita pun wajib mengungkap kelicikan mereka saat ini yang “meminjam” tangan kaum muslimin untuk melemahkan umat. Kita pun harus terus mengopinikan bahwa kapitalisme adalah lawan yang harus segera ditumpas dan dicabut kekuasaannya hingga ke akar-akarnya. Para pengemban keimanan harus senantiasa sabar untuk menjelaskan kepada umat akan bahaya kapitalisme dan seluruh ide yang diusungnya dan mengajak umat untuk bersama-sama melawannya.
Memang perjuangan ini tidaklah mudah, namun yang harus kita ingat adalah bahwa dulu para penguasa yang licik, secerdik dan sekejam apapun makar mereka untuk menumpas para pengemban keimanan pasti berakhir kalah dan hina. Ini karena para pengemban keimanan selalu istiqomah dalam berjuang. Mereka mencurahkan seluruh tenaga dan pikiran untuk Allah SWT.
Ingatlah, kita saat ini masih dalam pusaran pertempuran itu dan pertempuran ini tidak akan pernah selesai hingga hari kiamat tiba. Ingat, bahwa sesudah kesulitan akan ada kemudahan, dan sehabis gelap terbitlah terang. Maka sadarlah bahwa kekufuran saat ini harus kita lawan. Ideologi kapitalisme sebagai representasi kekufuran saat ini harus dilawan dengan ideologi islam sebagai representasi keimanan.
Kapitalisme kini diemban oleh hampir seluruh negara-negara dunia, maka kita pun wajib membangun sebuah negara yang sanggup mengemban ideologi islam untuk menumpasnya. Negara ini pun harus bersifat globar dan besar, karena akan menghadapi kekuatan global dan besar pula. Negara itu adalah Daulah Khilafah Islamiyah.
Perjuangan menegakkan khilafah harus menjadi prioritas utama umat melawan kekufuran yang berkuasa saat ini. Karena ketika khilafah itu tegak, suara sepatu khalifah saja akan mampu meruntuhkan singgasana mereka. [syahid/voa-islam.com]
Kiriman A. R. Zakarya (Aktivis HTI Jombang)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!